HaplodiploidHaplodiploid adalah sistem penentuan seks yang menghasilkan jantan dari telur yang belum difertilisasi (sehingga haploid) dan betina dari telur yang telah difertilisasi (sehingga diploid).[1] Sistem penentuan seks ini dapat ditemui dalam semua anggota ordo serangga Hymenoptera (lebah, semut, dan tawon),[2] Coccidae,[3] dan Thysanoptera.[4] Sistem ini juga dapat ditemui dalam beberapa Tetranychidae, Homoptera, Coleoptera, dan Rotifera. Akibat haplodiploiditas, seekor jantan tidak memiliki ayah dan tidak dapat memiliki anak laki-laki, namun punya kakek dan dapat memiliki cucu laki-laki. Selain itu, keterkaitan antar lebah pekerja (perempuan diploid) di sarang tercatat sebesar 0,75. Hal ini berarti bahwa para pekerja lebih berhubungan dekat bila dibandingkan dengan saudara dalam sistem penentuan seks lain.[5] Pertanyaan mengenai apakah haplodiploiditas mendorong evolusi eusosialitas masih diperdebatkan.[6][7] Catatan kaki
Bibliografi
|