Hans Eysenck adalah seorang psikolog terkenal yang memakai pendekatan behaviorisme dalam melihat kepribadian manusia.[1] Teori Eysenck sebagian besar didasarkan pada fisiologi dan genetika.[1] Meskipun dia seorang behavioris, tetapi Eysenck melihat perbedaan kepribadian lebih disebabkan oleh faktor keturunan atau genetika.[1]
Salah satu metode yang dipakai Eysenck adalah teknik statistik yang disebut analisis faktor.[1] Caranya adalah responden diberikan daftar berisi sifat-sifat manusia untuk mereka pilih sesuai kepribadian mereka.[1] Misalnya saja, ada kata-kata "malu", "introvert", "ekstrovert", "liar", dan lain sebagainya.[1] Orang yang pemalu pasti akan memilih kata "introvert" dan "malu" ketimbang "ekstrovert" dan "liar".[1] Data-data tersebut menjadi bahan mentah bagi peneliti analisis faktor tersebut.[1]
Eysenck lahir di Jerman pada tanggal 4 Maret 1916.[1] Ketika NAZI berkuasa, ia pindah ke Inggris dan menerima gelar doktor dalam bidang psikologi dari Universitas London pada tahun 1940.[1] Setelah Perang Dunia II usai, ia mengajar di Universitas London.[1] Ia menulis 75 buku dan lebih dari 700 artikel.[1]
Kebanyakan orang mengenal istilah ekstrovert dan introvert dari psikiater Swiss bernama C. G. Jung, seorang bekas murid Sigmund Freud. Namun yang mengembangkan ekstrovert dan introvert lebih lanjut secara mendetail adalah Eysenck (Eysenck, 1980: 10).[2]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l (Indonesia)George Boeree. 2008. Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia. Yogyakarta: Prismasophie. Hal. 207-208.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-24. Diakses tanggal 2017-05-13.