Sejak zaman dahulu Hachiman dipuja oleh para petani sebagai dewa pertanian, dan oleh para nelayan yang berharap ia akan mengisi jala mereka dengan banyak ikan. Dalam agama Shinto, ia dikenal sebagai Kaisar Ojin, putra dari Permaisuri Jingū, dari abad ketiga hingga keempat Masehi. Namun, setelah kedatangan agama Buddha di Jepang, Hachiman mengalami sinkretisasi, sebuah harmonisasi antara agama Shinto (asli Jepang) dengan agama Buddha.[4] Dalam panteon Buddhis pada abad ke-8 Masehi, ia dipuja sebagai bodhisatwa yang disebut Hachiman Daibosatsu.[5]
Selama periode abad pertengahan Jepang, pemujaan Hachiman tersebar di seluruh Jepang tidak hanya di kalangan samurai, tetapi juga kaum tani. Terdapat lebih dari 30.000 kuil di Jepang yang didedikasikan untuk Hachiman. Maka, kuil Hachiman termasuk salah satu jenis kuil paling banyak di Jepang, setelah kuil Inari yang menduduki peringkat pertama. Kuil Usa di Usa, Prefektur Oita adalah kuil induk dari semua tempat-tempat suci tersebut dan bersama-sama dengan Iwashimizu Hachiman-gu, Hakozaki-gu, dan Tsurugaoka Hachiman-gu, terkenal sebagai kuil-kuil utama di antara semua kuil yang didedikasikan untuk Hachiman.
^Law, Jane Marie. "Violence, Ritual Reenactment, and Ideology: The "Hōjō-e" (Rite for Release of Sentient Beings) of the USA Hachiman Shrine in Japan"
^"Hachiman & Hachimangū Shrines". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-06. Diakses tanggal 2018-04-16. It was only later, sometime in the 9th century, that the deity became associated with Emperor Ōjin, and later still that Hachiman became worshipped as the god of archery and war, ultimately becoming the tutelary deity of the Minamoto clan and its famed warrior Minamoto Yoritomo 源頼朝 (1147–99), founder of the Kamakura shogunate
^Scheid, Bernhard. "Hachiman Shreine" (dalam bahasa German). University of Vienna. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-01. Diakses tanggal 17 August 2010.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Bender, Ross (1979). "The Hachiman Cult and the Dōkyō Incident". Monumenta Nipponica. 34 (2): 125–53. doi:10.2307/2384320. JSTOR2384320.
Artikel bertopik Mitologi atau cerita rakyat Jepang ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.