Gua Maria Curahjati merupakan salah satu tempat ziarah umat Katolik di Dusun Curahjati, Purwoharjo, Banyuwangi, dan merupakan tempat ideal untuk meditasi sebagai sarana berdevosi dan penghormatan kepada Bunda Maria. Lokasi Gua Maria ini tidak jauh dari Pantai Wisata Grajagan Banyuwangi.[1]
Semula Gua Maria Jatiningrum dikenal dengan nama Gua Maria Waluyaning Tiyang Sakit. Gua Maria ini dibangun pada tahun 1954-1955 dan diberkati oleh Mgr AEJ Albers Ocarm pada tahun 1956.[2]
Lokasi
Gua Maria Jatiningrum berada di Dusun Curahjati, Grajagan, Purwoharjo, Banyuwangi. Dusun ini berada di dalam wilayah Paroki Ratu Para Rasul Curahjati, Keuskupan Malang.[2]
Fasilitas
Fasilitas yang terdapat di area Gua Maria Jatiningrum adalah sebagai berikut:[1]
- Pendopo
- Sanggar
- Jalan salib.
Sejarah
Pada tahun 1956, Pastur Borggreve Ocarm bertugas di Dusun Curahjati sebagai Pastor Paroki. Ia memiliki keinginan untuk menghormati Bunda Maria kemudian memanfaatkan tanah di dekat gereja yang dialiri sungai. Bersama umat Katolik di Curahjati, ia mengangkut bebatuan dari sungai untuk membangun Gua Maria ini. Beberapa tokoh umat, seperti keluarga Van Prehn dari Glenmore, Banyuwangi dan Bapak Karto Riyadin, membantu pembangunan Gua Maria hingga mendatangkan patung dari Yogyakarta.[2]
Pada 15 Agustus 1956, Uskup Malang pada masa itu, yaitu Mgr AEJ Albers Ocarm, memberkati Gua Maria Waluyaning Tiyang Sakit sebagai tempat devosi kepada Bunda Maria bagi umat setempat dan paroki sekitarnya.[2]
Tahun 1995, Gua Maria Waluyaning Tiyang Sakit berganti nama menjadi Gua Maria Jatiningrum.[1]
Misa
Misa Kudus Jumat Kliwon
Setiap hari Kamis tengah malam menjelang Jumat Kliwon diadakan Misa Kudus pada pukul 24.00.[1]
Prosesi Sakramen Mahakudus
Setiap tahun diadakan proses Sakramen Mahakudus yang dimulai dari gereja kemudian berkeliling ke sawah-sawah dan kembali ke gereja lagi.[2]
Lihat pula
Referensi