Grit: Kekuatan Passion + Kegigihan Sampul buku dalam versi edisi Bahasa Indonesia |
Pengarang | Angela Duckworth |
---|
Judul asli | Grit: Passion, Perseverance, and the Science of Success |
---|
Penerjemah | Fairano Ilyas |
---|
Perancang sampul | Suprianto |
---|
Bahasa | Indonesia |
---|
Genre | Pengembangan diri |
---|
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
---|
Tgl. terbit (bhs. Inggris) | 03 Mei 2016 |
---|
Tgl. terbit (bhs. Indonesia) | Februari 2018 |
---|
Jenis media | Cetak |
---|
Halaman | 418 |
---|
ISBN | ISBN 9786020620930 (softcover) |
---|
Grit: Kekuatan Passion + Kegigihan merupakan buku karya Angela Duckworth yang terbit pertama kali pada tahun 2017 oleh Penguin Random House. Buku ini merupakan hasil dari penelitian Duckworth selama bertahun-tahun untuk menjawab resep apa yang membuat kadet di Akademi Militer Westpoint dan Kontes Nasional Mengeja untuk anak-anak (National Spelling Bee Contest) berhasil menjadi yang terbaik.
Duckworth berargumen bahwa faktor utama dari kesuksesan para aktor, pekerja seni, pemenang olimpiade, dan berbagai macam profesi lainnya adalah grit atau kerja keras dan gairah untuk mencapai tujuan jangka panjang. Berdasarkan atas biaya dari beasiswa penelitian MacArthur, Duckworth berhasil menemukan bahwa kendali dan disiplin diri termasuk penentu utama dalam kemampuan seseorang untuk menaklukkan tantangan yang terberat. Dalam bukunya, Duckworth menerapkan konsep Grit di sekolah-sekolah di Amerika, dan sukses membuat murid-murid menaikkan prestasi mereka.[1]
Empat hal yang dimiliki orang-orang yang merupakan teladan dalam hal ketabahan, yaitu:
Pertama adalah minat. Hasrat bermula dari hakikat menikmati apa yang dilakukan. Dengan ketertarikan yang tak surut dan rasa ingin tahu bak anak kecil, orang-orang dengan ketabahan yang kuat tersebut seperti berteriak, "Saya mencintai apa yang saya lakukan!" [2]
Kedua adalah kapasitas untuk berlatih. Untuk menjadi tabah, Anda harus melawan rasa cepat berpuas diri. "Apapun yang harus saya lakukan, saya ingin semakin mahir," adalah ucapan yang sering diulang oleh semua teladan ketabahan, apapun minat mereka, dan seunggul apapun mereka.[3]
Ketiga adalah tujuan. Yang mematangkan hasrat adalah keyakinan bahwa pekerjaan Anda penting. Apa pun itu, orang-orang yang meneladani kualitas ketabahan selalu berkata kepada saya, "Pekerjaan saya penting--baik bagi saya maupun orang lain."[4]
Dan terkhir harapan. Harapan adalah kegigihan untuk bangkit. Harapan mendefinisikan setiap tahap. Dari permulaan hingga paling akhir. Sangat penting untuk belajar terus melangkah meskipun Menghadapi kesulitan, kita dilanda keraguan.[4]
Daftar Isi
Buku ini memiliki empat bab dengan judul sebagai berikut:
Bab 1. Apa yang Dimaksud Dengan Ketabahan dan Mengapa Ketabahan Itu Penting
Bab 2. Menumbuhkan Ketabahan dari Dalam ke Luar
Bab 3. Menumbuhkan Ketabahan Luar ke Dalam
Penutup: Tujuh Pertanyaan yang Saya Terima Mengenai Ketabahan
Ringkasan
Mengapa orang yang punya bakat alami sering gagal mencapai potensi mereka sementara orang lain yang tidak terlalu berbakat bisa menggapai hal-hal yang menakjubkan?[5]
Dalam buku yang harus dibaca oleh siapa saja yang ingin sukses ini, Angela Duckworth—seorang psikolog perintis— menunjukkan bahwa rahasia untuk pencapaian yang luar biasa bukanlah bakat, tetapi perpaduan istimewa antara hasrat (passion) dan kegigihan (perseverance) yang ia sebut "ketabahan" (grit).[5]
Berdasarkan penelitian, wawancara dengan orang-orang yang berprestasi tinggi, serta pengalamannya sendiri, Duckworth menunjukkan bahwa kecenderungan kita untuk terpaku pada bakat alami itu salah: dari segi pencapaian, yang lebih penting adalah usaha yang kita lakukan dan reaksi kita terhadap hambatan. Kemudian, ia menjelaskan bahwa ketabahan bisa dipelajari sekaligus menawarkan rumusan baru kesuksesan individu maupun kesuksesan kolektif.[5]
Penerimaan
Buku ini berhasil mendapatkan gelar New York Time Bestseller atau buku terlaris versi New York Times.
Menurut Arianna Huffington, penulis buku terlaris New York Times 'Thrive': “Dengan perpaduan cara mendongeng yang ahli dan sains terbaru, dia menunjukkan bahwa ketekunan dan hasrat setidaknya sama pentingnya dengan bakat dan kecerdasan. Dan jauh dari sekadar mendesak kita untuk bekerja lebih keras demi bekerja lebih keras, Grit menawarkan perspektif yang benar-benar waras: bahwa kesuksesan sejati datang saat kita mengabdikan diri pada upaya yang memberi kita kegembiraan dan tujuan.”[6]
Sedangkan menurut Brad Stevens, Pelatih Boston Celtics: “Saat pertama kali melihat Angela's TED Talk dua tahun lalu, saya langsung terpikat oleh konsep ketabahan dan bagaimana mengejar ketabahan dapat mengarah pada lingkungan optimis dan didorong oleh proses yang kondusif bagi pertumbuhan individu dan tim. Sebagai seorang pelatih, saya yakin tidak ada kualitas yang lebih penting dalam mengejar keunggulan daripada kualitas yang menciptakan ketabahan sejati. Di sini, Angela melakukan pekerjaan yang hebat dengan menggambarkan kualitas-kualitas itu. Saya harap Anda menikmati buku itu seperti saya."[6]
Referensi
- ^ Duckworth, Angela (2017). Grit. Penguin Random House.
- ^ Duckworth, Angela (2018). Grit. Jakarta: Gramedia. hlm. 103. ISBN 9786020620930.
- ^ Duckworth, Angela (2018). Grit. Jakarta: Gramedia. hlm. 103–104. ISBN 9786020620930.
- ^ a b Duckworth, Angela (2018). Grit. Jakarta: Gramedia. hlm. 104. ISBN 9786020620930.
- ^ a b c Duckworth, Angela (2018). Grit: Kekuatan Passion + Kegigihan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. cover belakang. ISBN 9786020620930. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-09. Diakses tanggal 2021-02-18.
- ^ a b "About the Book". Angela Duckworth. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-03. Diakses tanggal 18 Februari 2021.