Germaine de Staël adalah seorang sastrawan yang menulis tentang sejarah Prancis.[1] Germaine lahir pada tanggal 22 April 1766 dan wafat pada tanggal 14 Juli 1817. Ia adalah salah satu sastrawan pada masa akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 Masehi yang mempelopori romantisisme di Prancis dan mempengaruhi genre sastra Eropa.[2] Germaine adalah pendukung paham liberalisme, Revolusi Prancis, dan monarki konstitusional. Ia turut serta dalam perpolitikan Prancis pada masa Revolusi Prancis dan masa pemerintahan Napoleon Bonaparte.[1]
Karier
Germaine memulai kariernya sebagai penulis di Paris pada tahun 1788. Ia menulis gagasan-gagasan Jean-Jacques Rousseau yang berhubungan dengan konstitusionalisme. Pada tahun 1792, Germaine mendirikan salon di kediaman duta besar Swedia di Rue du Bac. Salon ini menjadi tempat perkumpulan para pendukung monarki konstitusional. Pada tahun 1793, mengunjungi Inggris dan mengumpulkan para liberal moderat di Mickleham, Surrey. Ia ke Coppet pada tahun yang sama dan kembali ke Paris untuk menjadi anggota pendukung monarki onstitusional yang menentang Napoleon pada tahun 1974.[2]
Sejak tahun 1802, salonnya menjadi tempat berkumpul para penentang pemerintahan Napoleon Bonaparte.[3] Pada tahun 1813, Germaine mendirikan salon di Rue Royale untuk mendukung Louis XVIII dan melakukan Restorasi Bourbon. Ia juga mengikuti Revolusi Prancis dan bergabung dengan Society for Moral Christianity. Pada tahun 1817, Germaine menjalin kerja sama kelompo pendukung monarki bernama Doctrinaires.[3] Germaine kembali ke Paris setelah masa pemerintahan Napoleon berakhir pada tahun 1814. Setelahnya ia sering mengalami insomnia akibat kecanduan opium dan kemudian lumpuh. Germaine akhirnya meninggal pada tanggal 14 Juli 1817.[4]
Pemikiran
Pemikiran politik Germaine dipengaruhi oleh kedua orang tuanya. Ia memiliki pemikiran yang berkaitan dengan toleransi terhadap paham protestanisme dan pentingnya keberadaaan moralitas dan wahyu dari Tuhan. Ia meyakini bahwa protestanisme dapat dianut oleh masyarakat Prancis. Selain itu, ia meyakini bahwa manusia dapat menjalin hubungan langsung dengan Tuhan melalui pewahyuan dan batin.[3]
Keluarga
Nama asli dari Germaine adalah Anne Louise Germaine Necker. Ayahnya bernama Jacques Necker dan ibunya bernama Suzanne. Ayahnya adalah menteri keuangan Raja Louis XVI. Ibunya adalah pemilik salon yang dijadikan sebagai tempat berkumpul para cendekiawan dan politikus. Keluarganya hidup dalam kondisi tidak akur.[4]
Pada tanggal 17 Januari 1786, Germaine menikah dengan Baron Erik Magnus de Staël-Holstein. Suaminya adalah duta besar Raja Gustave III dari Swedia untuk Royal Court di Versailles. Pada tahun 1794, ia bercerai dan menikah dengan Benjamin Constant dan memiliki seorang anak bernama Albertine pada tahun 1797. Pada tahun 1800, ia kembali bercerai. Germaine kemudian menjalin hubungan di luar nikah dengan Louis dari Narbonne dan memiliki seorang anak bernama Auguste. Keduanya berpisah pada tahun 1802. Germaine menikah lagi dengan Albert de Rocca pada tahun 1811.[3]
Karya Tulis
Selama hidup di Paris, Germaine menerbitkan beberapa karya tulis. Pada tahun 1788, Germaine menulis buku pertamanya berjudul Lettre sur Jean-Jacques Rousseau. Buku ini menjelaskan mengenai sejarah abad pencerahan. Pada tahun 1796, ia menerbitkan buku berjudul De l'Influence des Passions sur le bonheur des individus et des Nations. Buku ini membahas tentang sebuah sistem keyakinan yang menetapkan bahwa elemen yang paling esensial dan paling penting dalam kehidupan adalah kebebasan absolut moral. Germaine kemudian menerbitkan buku berjudul Theory of Lights untuk De la littérature dan lembaga-lembaga sosial pada tahun 1800. Buku ini membahas tentang perkembangan sastra menuju ke kesempurnaannya dengan kondisi yang tetap. Sebuah novel berjudul Delphine jjuga diterbitkan olehnya pada tahun 1802. Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita yang menggunakan cinta sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan. Dukungan novel ini terhadap paham liberalisme Inggris, protestanisme dan perceraian, membuat Germaine diusir dari Paris oleh Napoleon.[4]
Germaine menulis dan menerbitkan novel keduanya di Italia pada tahun 1807. Novel ini berjudul Corinne ou l'Italie. Novel ini menceritakan kisah perjalanan wanita yang menuju ke Italia untuk menemukan cinta, tetapi malah menjadi korban masyarakat. Pada tahun 1810, ia menerbitkan buku berjudul De l 'Allemagne yang ditulisnya selama kunjungan ke Jerman. Buku ini menjelaskan tentang perbedaan genre sastra yang digunakan oleh negara-negara Eropa Utara dan Eropa Selatan. Buku ini menggambarkan bahwa sastra Eropa Utara menerapkan gaya romantis, asli, dan bebas, sedangkan sastra Eropa Selatan menggunakan gaya klasik, formal, dan konvensional. Selain itu, De l'Allemagne juga menggambarkan kebangkitan kesadaran Jerman akan sejarah, budaya, dan karakter nasional serta penerapannya sebagai model untuk Prancis. Dia mendorong kebangkitan kesadaran Jerman dan mengangkatnya sebagai model untuk Prancis.[4]