Gemu ramu
Ada beberapa ritual yang harus dilakukan Dalam ritual ini, ada beberapa ritual yang dilakukan dimana para warga yang akan memasuki hutan rimba dengan mengambil ramuan-ramuan yang berasal dari akar tanaman untuk dijadikan sebagai obat-obatan. . warga yang melakukan ritual tersebut disebut Molan. ritual seperti ini dipercayai warga bahwa dapat melawan dan mengusir roh jahat. setelah mendapatkan ramuan para molan akan melanjukan ritual berperang melawan roh-roh ahat yang sering menganggu ketentraman mereka. Untuk melakukan ritual perang melawan roh jahat ini, para tabib menarikan tarian adat bernama Wede sebagai lambang mereka memenangkan perang. Setelah berperang, para tabib (molan) kemudian melakukan ritual pemberkatan ramuan di rumah adat yang dilanjutkan dengan doa dan makan bersama di rumah adat. Makanan yang disajikan dihidangkan dalam wadah yang terbuat dari kulit pohon sebagai pengganti piring atau Kela dalam bahasa setempat.[1] Sementara, air minum ditampung dalam tempurung kelapa yang disebut Neak. Sedangkan, sendoknya terbuat dari tempurung atau Nuro. Tempat untuk makan dalam upacara ini, tidak boleh menggunakan alat alat dari besi, karena zaman dahulu, nenek moyang kita belum mengenal itu semua. Setelah upacara doa dan makan selesai, ramuan-ramuan yang telah didoakan kemudian diolah. Selanjutnya, air ramuan itu dibagikan kepada semua warga kampung untuk diminum. Masyarakat setempat percaya air ramuan itu sebagai pengusir roh jahat dan mampu menyelamatkan seluruh warga desa dari segala gangguan. Referensi
|