Gangguan keterlibatan sosial tanpa batas
Gangguan keterlibatan sosial tanpa batas adalah jenis gangguan mental ketika tidak terjalin ikatan emosional atau hubungan yang tidak sehat antara anak dengan keluarga terdekat, sehingga anak menjadi sangat mudah akrab dengan orang lain di luar anggota keluarganya. Kondisi ini berkebalikan dengan kondisi seperti gangguan bisu selektif, di mana anak sulit bicara atau berinteraksi dalam kondisi sosial yang membuatnya harus berinteraksi dengan orang di luar anggota keluarga, atau gangguan kecemasan sosial. Anak dengan gangguan ini juga dengan mudah minta bantuan orang lain saat kesulitan dibanding meminta bantuan kepada anggota keluarganya.[1] GejalaOrang yang menderita gangguan keterlibatan sosial tanpa batas merasa tidak malu atau tidak takut bertemu orang baru, tampak sangat ramah, terlalu banyak mengobrol, dan dekat secara fisik dengan orang baru. Mereka bahkan tidak takut pergi begitu saja dengan orang asing. Mereka juga memiliki sifat impulsif yang membuatnya tidak merasa punya batasan apapun dalam melakukan kegiatan sosial.[2] DiagnosaMenurut DSM-5, kriteria yang harus dipenuhi untuk diagnosa gangguan keterlibatan sosial tanpa batas adalah:[3]
PenyebabKondisi pengasuhan yang buruk bisa menyebabkan gangguan kemelekatan. Bayi berumur 6 bulan hingga 2 tahun berisiko mengembangkan gangguan keterlibatan sosial tanpa batas jika mereka ditempatkan di institusi tertentu seperti panti asuhan setelah kehilangan orang tua, menghabiskan waktu di lingkungan keluarga yang terus berubah (misalnya keluarga asuh), atau mengalami trauma sosial atau penelantaran sosial. Namun tidak seluruh kondisi ini pasti akan menghasilkan gangguan keterlibatan sosial tanpa batas.[4] Referensi
|