François Coty, 3 Mei 1874 – 25 Juli 1934, adalah politikus, ahli parfum dan pebisnis dari Prancis.[1] Perusahaan yang ia dirikan kini bernama Coty, Inc, berbasis di New York.
Kehidupan pribadi
Joseph Marie François Spoturno lahir 3 Mei 1874 di Ajaccio, Korsika. Ia keturunan Isabelle Bonaparte, bibi dari Napoleon Bonaparte.[2]:9 Orangtuanya adalah Jean-Baptiste Spoturno dan Marie-Adolphine-Françoise Coti, bothkeduanya keturunan warga pemukim dari Genoa yang menemukan Ajaccio pada abad 15. Orangtuanya meninggal saat ia masih kecil dan ia dibesarkan oleh buyutnya, Marie Josephe Spoturno, dan setelah kematiannya, oleh neneknya Anna Maria Belone Spoturno, yang tinggal di Marseille.[3]:39
Setelah beberapa tahun mengabdi di militer, François bertemu sesama orang Korsika, Emmanuel Arène. Sebagai politisi, penulis, dan senator di masa depan, Arène segera menjadi mentor François, menawarkannya pekerjaan sebagai sekretaris. Di Paris, François menikahi Yvonne Alexandrine Le Baron dan mengadopsi nama Coty yang lebih kedengaran Prancis, sebuah variasi dari nama ibunya. Ia juga bertemu Raymond Goery, seorang ahli farmasi yang membuat dan menjual parfum di Paris. Coty lalu belajar membuat parfum dan menjualnya dengan nama Cologne Coty.[3]:49
Coty memiliki dua anak Roland dan Christiane. Meskipun menikah, Coty dikenal senang memelihara simpanan dan memiliki beberapa anak haram.[2]:23
Dunia parfum
Melalui Arène, Coty bertemu Antoine Chiris, senator dan keluarga Chiris, produsen dan distributor parfum sejak dahulu. Di pabrik Chiris di Grasse, Coty belajar dunia perparfuman dan mulai membuat wangi baru, La Rose Jacqueminot.[3]:61 Sekembalinya ke Paris pada 1904, Coty mulai menjual parfummnya ke department store, butik, dan pencukur rambut, tetapi kurang laku. Keberuntungannya mulai membaik setelah menjatuhkan parfumnya di konter Grands Magasins du Louvre, departement store di Paris. Tertarik oleh wanginya, pembeli segera mengerubungi dan membelinya. Parfum Coty habis dalam hitungan menit dan pemilik toko menawarkannya tempat khuss.[2]:14 Kesuksesan La Rose membuat Coty jadi jutawan dan menempatkan dirinya sebagai pemain utama dalam dunia parfum.
Coty adalah pembuat parfum dan marketer yang berbakat. Ia pertama kali yang menemukan bahwa bentuk botol yang menarik adalah hal penting dalam sukses sebuah parfum. Meskipun La Rose dijual dalam botol bekas minuman Baccarat, kolaborasi paling terkenal Coty adalah dengan seniman keramik dan perhiasan René Lalique. Lalique mendesain botol yang tepat untuk parfum awal Coty, seperti Ambre Antique dan L'Origan yang segera menjadi best seller. Ia juga mendesain labelnya, yang dicetak pada kertas emas dan huruf timbul.[4] Desain Lalique bergaya Art Nouveau yang relevan untuk masa itu.[5]:261
Selain merupakan pelopor desain botol parfum yang unik, Coty juga adalah yang memperkenalkan konsep parfum untuk pasar massal. Sebelum Cory, parfum adalah barang mewah, hanya kalangan kaya yang bisa membelinya. Coty sebaliknya, menawarkan berbagai lini harga agar bisa dibeli oleh berbagai kalangan, termasuk kalangan menengah dan pekerja.[6] Botol parfum Coty, walaupun juga diproduksi massal, tetap didesain hati-hati dan berkelas.[5] Coty juga menemukan ide menjual set wewangian, sebuah kotak hadiah yang berisi berbagai barang berpengharum, misalnya parfum dan bedak, sabun, krim, dan kosmetik dengan wangi yang cocok.[3]:24
Coty menyimpulkan pendekatan bisnisnya sebagai:
Berikan wanita produk terbaik, pasarkan dengan kemasan sempurna, cantik dalam kesederhanaannya, tetapi taste yang juga sesuai. Tetapkan harga yang masuk akal, dan kamu akan menyaksikan lahirnya bisnis dengan ukuran yang tidak akan disangka-sangka seluruh dunia.[3]:100
Tahun 1908, Coty memindahkan pabriknya ke Suresnes, di luar Paris. Ia membeli properti di daerah tersebut dan mulai membangun "La cité des Parfums", kompleks besar berisi laboratorium dan pabrik produknya."La cité" memiliki hingga 9.000 pekerja dan bisa memproduksi 100.000 botol sehari.[2] Ini memungkinkan Coty memenuhi permintaan yang meledak di Prancis dan luar negeri akan produknya.
Setelah Perang Dunia Pertama, permintaan parfum Prancis makin pesat. Banyak prajurit Amerika yang ditempatkan di Prancis selama perang membawa kembali parfum Coty untuk istri dan saudara mereka. Coty merasa pentingnya pasar Amerika dan mulai mendistribusikan produknya di sana.[5]:260,261
Pada tahun 1921, dengan pertolongan Jean Despres, Coty membuat cabang di Amerika untuk menangani perakitan dan distribusi produknya untuk pasar Amerika[7] Pabrik Amerika merakit parfum Coty dari bahan mentah yang dikirim dari Paris, sehingga bisa menghindarkan diri dari pajak tinggi untuk barang mewah yang diberlakukan Amerika Serikat. Ini memungkinkan Coty menerapkan harga kompetitif untuk prouknya.[5]:261 Kemudian ia juga membuka cabang di Inggris dan Romania.[6]
Coty kemudian mengembangkan lini produknya ke arah kosmetik dan perawatan kulit, dan mengembanhgkan distribusi hingga ke Eropa, Asia dan Amerika Latin. Pada tahun 1925, jutaan wanita sudah menggunakan bedak Coty.[2]:24 Produknya paling populer adalah bedak muka Air-spun, dirilis tahun 1934. Coty berkolaborasi dengan desainer fashion Léon Bakst untuk menciptakan keemasan Air-spun[3]:83 Produk ini begitu populernya sehingga Coty segera meluncurkan bedak Air-spun dengan aroma parfum populernya, misalnya L'origan dan Emeraude.[8]
Dunia politik
Coty dengan segera menjadi orang terkaya di Prancis. Kekayaannya ditaksir hingga US$34 juta pada tahun 1929.[3]:117
Pada 1923, setelah pemilihan yang hasilnya tipis, ia terpilih sebagai senator Korsika, tetapi hanya berumur pendek. Senat Prancis menganulir pemilihannya pada 1924 atas tuduhan menyogok suara.
Pada 1922, Coty membeli Le Figaro, koran konservatif yang dibaca kalangan atas. Coty mengubah namanya menjadi Figaro saja dan memindahkan kantornya Rond-Point des Champs-Elysées.[3]:147 Di bawah pemilikan Cory, jurnal ini, yang awalnya agak moderat, mulai mengadopsi pandangan kanan dalam politik dan ekonomi.[3]:148
Pada tahun 1926, Coty bekerjasama dengan Perdana Menteri Raymond Poincaré untuk membuat tampungan dana untuk menstabilkan mata uang Prancis. Ia meminjamkan 100 juta Frank kepada pemerintah.[3]:178
Pada tahun 1928, Coty meluncurkan L'Ami du peuple, koran dengan target kelas pekerja dengan harga lebih murah dari saingannya. Koran ini segera laris dan mendapat pembaca yang besar.[6] DiL'Ami du peuple, Coty, berargumen pendirian pemerintah Bonapartis.[9]
Coty menulis artikel panjang berseri diL'Ami du peuple. Pada tanggal 1 Juli 1933, ia terbukti bersalah atas tindakan pencemaran nama baik atas veteran perang Yahudi di Prancis.[10]
Coty memberi bantuan finansial untuk beberapa organisasi ekstrim kanan, seperti Faisceau, dan Croix-de-Feu, veteran Perang Dunia Pertama. Tahun 1933, ia mendirikan Solidarité Française.
^ abcdefghijToledano, Roulhac B.; Elizabeth Z. Coty (2009). François Coty: Fragrance, Power, Money. Gretna, Louisiana: Pelican. ISBN978-1-58980-639-9.
^"L'origan the golden (advertisement)"(JPEG). Ad*Access On-Line Project – Ad #BH1654. John W. Hartman Center for Sales, Advertising & Marketing History, Duke University Rare Book, Manuscript, and Special Collections Library. 1950. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-20. Diakses tanggal 9 November 2009.
^ abcFlanner, Janet (3 May 1930). "Perfume and Politics". The New Yorker. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-21. Diakses tanggal 20 October 2009.
^"Coty Airspun powder: shade-matched for flattery (advertisement)"(JPEG). Ad*Access On-Line Project – Ad #BH1634. John W. Hartman Center for Sales, Advertising & Marketing History, Duke University Rare Book, Manuscript, and Special Collections Library. 1941. Diakses tanggal 9 November 2009.
^Schneiderman, Harry, ed. (1934). "France 1933"(PDF). The American Jewish Yearbook 5695. Philadelphia: The Jewish Publication Society of America. 36: 153 & 237. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2023-04-04. Diakses tanggal 6 December 2009.
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai François Coty.