Fransiskus Jaccard
Setelah beberapa tahun berkarya di Vietnam, ia dipanggil ke istana raja di Min-Menh untuk menerjemahkan manuskrip karya seorang filsuf Perancis. Kemahirannya berbahasa Vietnam membuat raja memerintahkannya untuk tinggal di lingkungan istana dan membantu menterjemahkan buku-buku berbahasa Prancis ke dalam bahasa Vietnam. Ia tinggal beberapa waktu di lingkungan istana, bekerja pada kerajaan sambil berkarya menyebarkan iman Kristiani dalam lingkungan istana. Usai berhasil membaptis beberapa orang pejabat kerajaan, ia ditangkap dan dibawa ke pengadilan dengan tuduhan memproklamirkan agama Kristen dan memimpin sekelompok orang Kristen pribumi Vietnam untuk merebut hak milik saudara-saudara mereka. Pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepadanya namun ia diampuni karena Kerajaan membutuhkan keahliannya sebagai penerjemah. Ia lalu dilepaskan dengan peringatan keras untuk tidak lagi berkarya menyebarkan agama Kristen. Pada tahun 1838, ia kembali ditangkap saat hendak membaptis seorang katekumen. Ia disiksa dan dicekik sampai mati.[1] Referensi
|