Francis Ona (sekitar 1953–24 Juli 2005) adalah seorang tokoh separatis di Pulau Bugenvila. Ia memimpin pemberontakan untuk memisahkan wilayah itu dari Papua Nugini.
Ia memimpin gerakan separatis di Bugenvila selama sepuluh tahun pada 1990-an. Selama masa tersebut, Pulau Bugenvila mengalami kekacauan dan anarki karena pemerintah Papua Nugini mengalami kesulitan mengatasinya sendiri.
Meskipun konflik di Bugenvila mereda pada tahun 2001 dengan tercapainya perjanjian perdamaian, Ona sendiri tetap bertahan dan tidak bersedia meleburkan diri dalam proses perdamaian itu. Pasukannya masih tetap menguasai wilayah tidak bertuan di sekitar bekas lokasi pertambangan Panguna.
Ia meninggal dunia akibat penyakit malaria di desa tempat tinggalnya.
Pranala luar