Francis Sellers Collins (lahir 14 April 1950) adalah seorang dokter-ahli genetika asal Amerika Serikat. Ia terkenal berkat penemuan-penemuannya mengenai gen-gen penyakit dan kepemimpinannya pada Human Genome Project. Ia menjabat sebagai direktur National Institutes of Health (NIH) di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat.
Collins dilahirkan di Staunton, Virginia, sebagai yang termuda dari empat putra Fletcher Collins dan Margaret James Collins. Ia dibesarkan di sebuah pertanian kecil di Shenandoah Valley, Virginia, dengan pendidikan di rumah sampai kelas enam.[4] Kemudian ia bersekolah di Robert E. Lee High School di Staunton, Virginia. Selama masa sekolah menengah atas dan perguruan tinggi ia bercita-cita menjadi kimiawan, dan ia kurang berminat pada bidang biologi yang dianggapnya "messy". Apa yang disebutnya "pendidikan formatif" diperolehnya di Universitas Virginia, di mana ia meraih gelar Bachelor of Science dalam bidang Kimia pada tahun 1970. Ia melanjutkan sampai memperoleh gelar Doctor of Philosophy dalam bidang Kimia Fisik di Universitas Yale pada tahun 1974. Ketika di Yale, suatu mata kuliah biokimia membangkitkan minatnya. Setelah berkonsultasi dengan mentornya dari Universitas Virginia, Carl Trindle, ia berganti bidang studi dan kuliah di sekolah kedokteran pada University of North Carolina at Chapel Hill, meraih gelar Doctor of Medicine di sana pada tahun 1977.
Dari tahun 1978 sampai 1981, Collins bekerja dalam program residensi dan chief residency pada bagian internal medicine pada North Carolina Memorial Hospital di Chapel Hill. Kemudian ia kembali ke Yale, di mana ia menjadi Fellow pada bagian Human Genetics di sekolah kedokteran dari tahun 1981 sampai 1984.
Penelitian genetika
Di Yale, Collins bekerja di bawah direksi Sherman Weissman, dan pada tahun 1984 kedua sarjana tersebut menerbitkan sebuah makalah, "Directional Cloning of DNA Fragments at a Large distance From an Initial Probe: a Circularization Method".[5] Metode yang dijabarkan dinamai chromosome jumping ("melompatkan kromosom"), untuk menekankan perbedaan dengan metode lama yang memakan lebih banyak waktu untuk menyalin fragmen DNA yang dinamai chromosome walking ("menjalankan kromosom").[6]
Collins bergabung menjadi pengajar pada Universitas Michigan pada tahun 1984, naik kedudukannya menjadi profesor dalam bidang kedokteran penyakit dalam dan genetika manusia. Pendekatan perburuan gen yang dinamainya "positional cloning" ("kloning positinal"),[7][8] berkembang menjadi suatu komponen yang sangat berguna bagi genetika molekuler modern.[9]
Pada tanggal 8 Juli 2009, Presiden Barack Obama menominasikan Collins sebagai Direktur National Institutes of Health,[12] dan Senate dengan suara bulat memberi konfirmasi baginya untuk jabatan itu. Ia disumpah oleh Health and Human Services Secretary Kathleen Sebelius pada tanggal 7 Agustus 2009.[13]
Musik
Tercatat bahwa Collins suka bermain gitar dan naik sepeda motor di berbagai artikel mengenainya.[14]
Ketika menjadi direktur NHGRI, ia membentuk sebuah band rock dengan para ilmuwan NIH lain. Kadang-kadang band yang dinamai "The Directors" itu bermain bersama band rock dari Johns Hopkins University, yang dipimpin oleh peneliti kanker Bert Vogelstein. Lirik dari lagu-lagu The Directors meliputi spoofs lagu-lagu klasik rock dan gospel yang kata-katanya diubah untuk menjawab tantangan riset biomedis kontemporer.[15] Collins pernah tampil pada TEDMED 2012, StandUpToCancer,[16] and Rock Stars of Science.[17]
Collins menerima hadiah Albany Medical Center Prize pada tahun 2010 dan "Pro Bono Humanum Award" dari Galien Foundation pada tahun 2012.[25]
Collins merupakan pembicara kunci pada Congress of Future Medical Leaders tahun 2014.
Pandangan
Kekristenan
Sampai masa kuliah pasca-sarjana Collins mengaku sebagai seorang ateis. Namun, setelah menangani pasien yang hampir mati ia mempertanyakan pandangan agamawinya sendiri, dan menyelidiki berbagai kepercayaan. Ia mempelajari bukti yang mendukung atau menyangkal adanya Allah dalam kosmologi, dan menggunakan buku Mere Christianity tulisan C. S. Lewis sebagai landasan untuk memeriksa pandangan agamawinya.[26] Akhirnya ia mencapai suatu kesimpulan dan menjadi orang Kristen pada waktu berjalan-jalan di suatu siang pada musim gugur. Ia menyatakan diri sebagai seorang "Kristen yang serius".[27]
Buku
Principles of Medical Genetics, 2nd Edition, with T.D. Gelehrter and D. Ginsburg (Williams & Wilkins, 1998)
^Smith, Kerri; Baker, Noah (2016). "Back to the thesis: Late nights, typos, self-doubt and despair. Francis Collins, Sara Seager and Uta Frith dust off their theses, and reflect on what the PhD was like for them". Nature. 535 (7610): 22–25. doi:10.1038/535022a.
^"About The BioLogos Foundation". The Biologos Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-29. Diakses tanggal May 3, 2014. We embrace the historical Christian faith, upholding the authority and inspiration of the Bible. We affirm evolutionary creation, recognizing God as Creator of all life over billions of years. We seek truth, ever learning as we study the natural world and the Bible.