Tanda-tanda penis yang mengalami fraktur adalah adanya suara patah atau retak, nyeri hebat, ereksi berhenti mendadak, dan munculnya gumpalan darah pada kulit penis dengan ukuran yang bervariasi. Gejala-gejalanya mirip dengan memar biasa pada penis.
Pengobatan
Fraktur medis merupakan kejadian darurat medis yang memerlukan pembedahan segera untuk menghindari komplikasi. Pengobatan non-bedah menyebabkan kemungkinan komplikasi meningkat sebesar 10%-50%, termasuk disfungsi ereksi, bengkok permanen, kerusakan uretra, dan nyeri saat berhubungan seksual.
Dalam beberapa kasus, uretogram mundur dapat dilakukan untuk mengantisipasi munculnya cedera uretra secara bersamaan.[2]
^Andrew B. Peitzman; Michael Rhodes; C. William Schwab (1 September 2007). The trauma manual: trauma and acute care surgery. Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 305–. ISBN9780781762755. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-25. Diakses tanggal 18 April 2010.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)