Berdasarkan strukturnya, perubahan kata dalam Fi'il Mudhori' selalu disesuaikan dengan enam kata ganti, yakni:
اَنَا
اَنْتَ
اَنْتِ
هُوَ
هِيَ
نَحْنُ
Contoh dasar
اَنَا ← اَعْمَلُ
اَنْتَ ← تَعْمَلُ
اَنْتِ ← تَعْمَليْنَ
هُوَ ← يَعْمَلُ
هِيَ ← تَعْمَلُ
نَحْنُ ← نَعْمَلُ
Untuk kata kerja yang menunjukkan peristiwa masa depan, tambahkan prefiksس.
Contoh:
سَاَعْمَلُ
Artinya: Saya akan bekerja
Tasrif
Kata dasar: a'saro
Dhomir
Fi'il Mudhori'
هُوَ
يَفْعَلُ
هُمَا (lk)
يَفْعَلَانِ
هُمْ
يَفْعَلُوْنَ
هِيَ
تَفْعَلُ
هُمَا (pr)
تَفْعَلَانِ
هُنَّ
يَفْعَلْنَ
اَنْتَ
تَفْعَلُ
اَنْتُمَا (lk)
تَفْعَلَانِ
اَنْتُمْ
تَفْعَلُوْنَ
اَنْتِ
تَفْعَلِيْنَ
اَنْتُمَا (pr)
تَفْعَلَانِ
اَنْتُنَّ
تَفْعَلْنَ
اَنَا
اَفْعَلُ
نَحْنُ
نَفْعَلُ
Hukum
Fi'il Mudhori' dapat ditinjau dari segi awal dan akhirnya.
Segi awal
Jika ditinjau dari segi awalnya, maka Fi'il Mudhori' harus diawali oleh salah satu huruf tambahan : alif, nun, ya’ atau ta’, empat huruf ini terkumpul dalam lafaz (أنيت).
Segi akhir
Jika ditinjau dari segi akhirnya, maka Fi'il Mudhori' kebanyakannya adalah mu’rab dan terkadang pada beberapa keadaan adalah mabni.
Contoh:
Mabni dengan sukun
Fi'il Mudhori' menjadi mabni dengan sukun ketika bersambung dengan nun al-inats, misalnya:
Fi'il Mudhori' menjadi mabni dengan fathah ketika bersambung dengan nun at-taukid (nun yang ditambahkan pada akhir fi’il yang berfungsi untuk memberi penekanan pada makna fi’il itu), misalnya:
^Disebut juga Fiil Mudhari, Fi'il Mudhari, Fiil Mudhori, Fi'il Mudhori.
^Kata (يرضعن) di sini adalah fi’il mudhari yang mabni karena bersambung dengan nun al-inats di akhirnya.
^Pada kata (نخرجنك) terdapat nun taukid yang menyebabkan kata tersebut mabni dengan fathah.
^Kita bisa perhatikan bahwa ketika fi’il mudhari’ (يذهب) dimasuki oleh (لن) yang merupakan salah satu huruf yang menashabkan fi’il mudhari, harakatnya berubah menjadi fathah, begitu pula saat fi’il ini dimasuki oleh (لم) yang merupakan salah satu huruf yang menjazamkan fi’il mudhari maka harakatnya berubah menjadi sukun, begitu halnya ketika fi’il mudhari ini tak dimasuki oleh amil nashab atau amil jazam, harakat akhirnya adalah dhammah.