Batuan - batuan tersebut biasanya berwarna terang dan memiliki berat jenis yang kurang dari 3. Batuan felsik paling umum adalah granit. Mineral felsik umum adalah termasuk kuarsa, muskovit, ortoklas, dan feldspar plagioklas kaya natrium. Dalam hal kimia, mineral dan batuan felsik berada di ujung lain dari spektrum unsur mineral dan batuan mafik.
Terminologi
Dalam terminologi modern, istilah batuan beku asam sering digunakan, yang mengacu pada batuan vulkanik dengan konten silika yang tinggi (memiliki berat SiO2 lebih dari 63% ) seperti riolit.
Dahulu istilah tersebut digunakan secara lebih luas dalam literatur geologi yang lebih tua. Namun istilah ini telah dianggap kuno sekarang, karena istilah "asam" dan "batuan basa" didasarkan pada ide yang salah, yang berasal dari abad ke-19, di mana asam silikat adalah bentuk utama silikon yang terbentuk di batuan.
Istilah "felsic" didapatkan dengan menggabungkan kata "feldspar" dan "silika". Kesamaan istilah felsic ini dengan istilah dari Jerman di mana Fels, yang berarti "batuan", dan felsig, yang berarti "berbatu", adalah murni kebetulan, karena istilah feldspar sendiri adalah pinjaman dari istilah Jerman Feldspat, yang merupakan istilah lain dari Feld (field), yang berarti "lapangan".
[2]
Klasifikasi batuan felsik
Agar batuan dapat diklasifikasikan sebagai felsik, umumnya perlu mengandung lebih dari 75% mineral felsik; yaitu kuarsa, ortoklas dan plagioklas. Batuan dengan lebih dari 90% mineral felsic juga dapat disebut leukokratic, yang berarti 'Berwarna terang'.
Felsit adalah istilah bidang petrologi yang digunakan untuk merujuk kepada batuan vulkanik yang sangat halus atau afanitik yang berwarna terang, yang kemudian di klasifikasi kembali setelah analisis mikroskopis atau kimia yang lebih rinci.
Dalam beberapa kasus, batuan vulkanik felsik mungkin berisi fenokris mineral mafik, biasanya hornblende, piroksen atau mineral feldspar, dan mungkin perlu dinamai berdasarkan nama mineral fenokris mereka, seperti 'felsite hornblende-bearing'.
Nama kimia dari batuan felsik diberikan sesuai dengan klasifikasi TAS dari Le Maitre (1975). Namun, ini hanya berlaku untuk batuan vulkanik. Jika batuan ketika dianalisis dan ditemukan felsik tetapi merupakan batuan metamorf dan tidak memiliki protolith vulkanik yang pasti, mungkin cukup untuk hanya menyebutnya dengan 'sekis felsik '.
Untuk batuan felsik faneritik, diagram QAPF harus digunakan, dan nama yang diberikan harus sesuai dengan nomenklatur granit. Seringkali spesies mineral mafik dimasukan dalam nama, misalnya, granit bantalan-hornblende (hornblende-bearing granite), tonalitpiroksen atau augit megakristik monzonit, karena istilah "granit" sudah dianggap mengandung felspar dan kuarsa.
Terakhir, tekstur batuan juga menentukan nama dasar dari batuan felsik