Fake Famous (Film)Fake Famous adalah film dokumenter yang disutradarai oleh Nick Bilton dan dirilis pada 2 Februari 2021 di platform HBO.[1] Film ini merupakan eksperimen sosial yang melibatkan tiga orang yang tidak terkenal yang mencoba menjadi influencer media sosial dengan "memalsukan" ketenaran. Nick Bilto dan timnya memulai eksperimen tersebut dengan panggilan casting di Los Angeles. Trio muda yang dipilihnya — Dominique, seorang aktris yang sedang berjuang yang bekerja di departemen pengiriman di sebuah toko pakaian trendi Beverly Hills di antara pertunjukan dan audisi, — Chris, seorang pemuda kulit hitam, percaya diri, dan keras kepala yang pindah ke LA dari Tucson setahun yang lalu untuk memulai konsep modenya sendiri, — Wylie, seorang pria gay berusia dua puluhan yang biasa-biasa saja, pemalu, dan baik hati; lahir di Atlanta dan saat ini bekerja sebagai asisten makelar barang mewah, — sebagai gantinya memiliki pengalaman yang sangat berbeda saat pengikut palsu mereka bertambah ribuan setiap hari. Dengan mengupas lapisan-lapisan untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik layar ketenaran influencer yang kita dapatkan dan bagaimana sebagian besar dunia daring kita lebih dibuat-buat daripada yang kita sadari.[2] Tokoh
AlurDominique Druckman, Chris Bailey, dan Wylie Heiner yang berupaya menjadi influencer media sosial dengan memalsukan ketenaran mereka melalui pembelian pengikut, likes, dan komentar palsu. Mereka menggunakan taktik seperti membeli pengikut dan memalsukan gaya hidup mewah. Film dokumenter ini mengikuti perkembangan mereka dan membahas berbagai isu yang terkait dengan media sosial.[3] Misalnya, mereka melakukan sesi foto di lokasi yang tampak seperti jet pribadi, padahal sebenarnya berada di dalam set yang disewa. Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk menunjukkan betapa mudahnya menciptakan ilusi ketenaran dan bagaimana metrik media sosial dapat dimanipulasi untuk menarik perhatian merek dan pengikut asli. Seiring berjalannya eksperimen, film ini mengungkap dampak psikologis dan sosial dari upaya menjadi terkenal secara daring. Dominique Druckman, misalnya, mulai menerima tawaran kerja sama merek dan produk gratis setelah jumlah pengikutnya meningkat drastis. Namun, Chris Bailey merasa tidak nyaman dengan kepalsuan yang terlibat dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari eksperimen. Sementara itu, Wylie Heiner menunjukkan ketidakpedulian terhadap proses tersebut dan tidak berpartisipasi secara aktif. PenayanganSejak penayangannya, film ini mendapatkan ulasan beragam dari kritikus. Di Rotten Tomatoes, Fake Famous memperoleh skor 73% berdasarkan 15 ulasan, dengan konsensus bahwa film ini menawarkan pandangan menarik tentang dunia influencer, meskipun beberapa menganggap pendekatannya agak merendahkan.[4] Eksperimen sosial Fake Famous berlangsung selama setahun penuh.[5] Sangat disayangkan bahwa Fake Famous harus berakhir di tempat yang canggung, berkat kemunculan pandemi yang tiba-tiba saat syuting berlangsung. Tidak semuanya dapat diselesaikan dengan baik seperti yang diharapkan Bilton, tetapi pembuat film tersebut menggunakan kemunduran ini sebagai kesempatan untuk membicarakan sesuatu yang penting.[6] Bilton dan krunya menghabiskan banyak waktu dan uang untuk menjaga penampilan. Ia mengeluarkan $650 agar Druckman dan seorang teman dapat menghabiskan waktu seharian mengambil foto di sebuah rumah besar sewaan. Bailey menghabiskan $50 per jam untuk syuting di lokasi yang tampak seperti jet pribadi.[7] Pesan MoralMeskipun tidak meraih penghargaan besar, Fake Famous berhasil memicu diskusi tentang keaslian dan etika dalam budaya media sosial saat ini. Film ini mengajak penonton untuk lebih kritis terhadap apa yang mereka lihat di platform daring dan mempertimbangkan dampak dari mengejar ketenaran digital yang mungkin didasarkan pada ilusi. Daftar Referensi
|