Eudes IV dari Bourgogne

Penggambaran Eudes IV, yang digambarkan oleh Germain Steve (1880) seperti sebuah segel kontemporer.
Lambang Eudes. Ia mengambil lambang dan nama pamandanya, Eudes dari Nevers, sebelum kematian Hugues V. Dengan lekukan.

Eudes IV (1295 – 3 April 1349) merupakan seorang Adipati Bourgogne dari tahun 1315 sampai kematiannya, Comte Bourgogne dan Artois di antara tahun 1330 dan 1347. Eudes adalah putra kedua Adipati Robert II dari Bourgogne dan Agnes dari Prancis.

Kehidupan

Warisan

Eudes menggantikan kakandanya, Hugues V dari Bourgogne, pada tahun 1315. Ia membela hak-hak keponakannya Jeanne II terhadap Philippe si Jangkung, pamandanya yang lain, setelah kematian Louis X pada tahun 1316. Pada tahun 1318, Eudes menikahi putri sulung Philippe, Jeanne III, Comtesse Bourgogne (1308 – 1347).[1] dengan demikian ia menjadi sekutu Philippe V, yang telah menjadi raja Prancis.

Pada kematian saudaranya, Louis pada tahun 1316, Eudes bergelar raja Tesalonika.[2] Pada tahun 1320, Eudes mengeluh kepada paus mengenai perebutan Angevin atas Tesalonika, tetapi kemudian ia menjual hak-haknya sebagai Raja Tesalonika dan Pangeran Achaea kepada Louis, Comte Clermont.

Istri Eudes menjadi ahli waris domein ibundanya pada tahun 1330: kabupaten Artois dan kabupaten Bourgogne, yang disebut France-Comté.[3] Haknya atas wilayah Artois ditantang oleh Robert III dari Artois, yang pada waktu itu adalah sahabat dekat dan penasihat Raja Philippe VI. sengketa berakhir tiba-tiba ketika pada bulan Desember 1330 dokumen-dokumen yang digunakan oleh Robert dari Artois untuk mendukung klaimnya dipergoki telah dipalsukan atas perintah-perintahnya.

Perang dengan Inggris

Eudes merupakan vasal setia saudara iparnya, Philippe dari Valois, setelah ia berhasil naik takhta sebagai Philippe VI. Ia menjadi salah satu penasihat tepercaya Philippe IV.[4] Ia berjuang di berbagai teater perang Prancis: negara-negara Rendah, Bretagne, Aquitaine. Ia memerangi Fleming dan terluka di dalam Pertempuran Cassel pada tahun 1328.

Pada tahun 1340, Eudes pertama-tama berjuang di Hainaut,[5] membantu menangkap kota Antoing dan kemudian membela Saint-Omer di dalam pertempuran di sana terhadap Robert III dari Artois.[6] Selama musim panas, pemerintahan Prancis memergoki rencana tentara Anglo-Flemish di bawah pimpinan Robert dari Artois untuk menyerang Saint-Omer. Adipati memasuki Saint-Omer pada tanggal 15 Juli dengan beberapa ribu pasukan bersenjata, dan mulai mempersiapkan pertahanan kota. Lambatnya kemajuan tentara inggris juga mempebolehkan bala bantuan yang dipimpin oleh Jean I, Comte Armagnac tiba. Pada tanggal 26 Juli Robert dari Artois bertempur dengan pasukan Saint-Omer. Beberapa menentang perintah dan menyerang keluar, serangan mereka dapat dikalahkan namun serangan mereka menyebabkan Fleming meninggalkan pertahanan mereka di dalam pengejaran. Adipati Bourgogne sekarang memutuskan untuk menghadapi Comte Armagnac. Sang adipati bertempur dengan sengit dengan kontingen Inggris dan Brugeois dan hampir tidak dapat meloloskan diri kembali ke balik dinding.[7] Sementara itu, Comte Armagnac telah menceraiberaikan musuh di sayap kiri. Kehilangan sebagian besar dari pasukan Flemish mendesak Robert dari Artois untuk melarikan diri kembali ke Flandria.

Ia ambil bagian di dalam Perang Suksesi Bretagne sebagai partisan Charles dari Blois bekerja sebagai penasihat Jean, Adipati Normandie selama kampanye terakhir di Bretagne pada musim gugur tahun 1341.

Ia bekerja bersama dengan Adipati Normandie dan Kanselir Prancis, Guillaume Flote, sebagai duta besar prancis untuk konferensi perdamaian di Avignon pada musim panas tahun 1344. Namun konferensi itu terus menerus disabotase oleh Inggris. Henry, Earl Derby yang telah diumumkan sebagai delegasi Inggris, mengaku setibanya ia di Avignon ia hanya berada di sana di dalam kapasitas pribadi untuk alasan-alasan renungan dan pejabat-pejabat Inggris minor yang secara resmi tidak ada perintah.

Pada tahun 1346, ia berada di Guyenne memerangi Inggris. Pada musim semi pada tahun itu pemerintah Prancis memutuskan untuk menerjunkan ke lapangan yang sejauh ini adalah tentara terkuat di selatan-barat. Adipati Bourgogne mengikuti Jean dari Normandie bersama-sama ke selatan dengan sejumlah besar bangsawan utara dan pejabat seperti Raoul II dari Brienne, Comte Eu dengan Jagabaya Prancis, baik Marsekal dan Master busur silang. Pada bulan April Normandie mengepung kota Aiguillon yang mengendalikan pertemuan di antara Lot dan Garonne. Di sana mereka masih menetap pada bulan Agustus ketika Jean dari Normandie dengan urgen di panggil kembali ke utara untuk membantu menghentikan Edward III yang mendarat di Normandie. Kampanye tentara Prancis pada tahun 1346 di selatan berakhir tanpa keberhasilan.

Pada bulan September Edward III mengepung Calais. Karena Artois menjadi teater perang, hubungan di antara Adipati dan Raja Philippe VI anjlok. Adipati memerintah Artois atas nama istrinya, tapi pemerintah kerajaan semakin mengabaikan para pejabat lokal dan bahkan mulai membuat pengangkatan diri mereka sendiri. Pada bulan Desember tahun 1346 Philippe menangguhkan pemerintahan Adipati seluruhnya.

Kematian dan warisan

Ia menghadiri upacara penobatan Paus Klemens VI di Avignon pada tanggal 19 Mei 1342.

Mungkin warisan terbesar terlihat di dalam istana Bourgogne kemudian dari adipati-adipati Valois, Eudes adalah pelindung seni dan gereja dan mensponsori banyak seniman-seniman muda. Ia juga mengusahakan hubungan-hubungan baik politik dan dengan menikahi seorang putri kerajaan Prancis, ia menjamin hubungan baik dengan kerajaan tetangga. Kematian dini putranya, menjadikan Philippe mengangkat cucunya yang berusia empat tahun sebagai ahli waris. Ia menggantikan Eudes IV sebagai Philippe I setelah Eudes meninggal karena wabah. Sebagian besar sumber menyatakan tempat kematiannya adalah di Sens, pada hari jumat, tanggal 3 April 1349. Beberapa sumber menyatakan tahun 1350.

Keluarga

Keturunan

Eudes masih berkaitan erat dengan keluarga kerajaan Prancis. Ayahandanya adalah ahli waris cabang kadet (Wangsa Bourgogne) Wangsa Kapetia. Kakek dari pihak ibundanya adalah Santo Louis IX dan Marguerite dari Provence. Kakak perempuannya, Marguerite menikah dengan Louis X dari Prancis dan adindanya, Jeanne, menikah dengan Philippe dari Valois. Dengan demikian, ia adalah pamanda Ratu Jeanne II dari Navarra.

Keturunan

Dengan istrinya Jeanne III, Eudes memiliki enam orang putra, yang sebagian besar meninggal di usia muda:

  • anak lahir mati (1322)
  • Philippe (1323–1346), Comte Auvergne
  • Jean (1325–1327 atau 1328)
  • tiga putra yang mati muda, lahir pada tahun 1327, 1330, dan 1335

Gambaran di dalam film

Eudes adalah pemeran pendukung di Les Rois maudits (raja-raja terkutuk), serangkaian novel sejarah Prancis oleh Maurice Druon. Ia digambarkan oleh Georges Riquier pada tahun 1972 mini serial dari serial adaptasi Prancis, dan oleh C. Florescu adaptasi pada tahun 2005.

Referensi

  1. ^ Guida Myrl Jackson-Laufer, Women Rulers throughout the Ages: An Illustrated Guide, (ABC-CLIO, 1999), 200.
  2. ^ The Morea:1311-1364, Peter Topping, A History of the Crusades: The Fourteenth and Fifteenth Centuries, Vol.
  3. ^ Jonathan Sumption, Trial by Battle:The Hundred Years War I, 170.
  4. ^ Jonathan Sumption, Trial by Battle:The Hundred Years War I, (Faber & Faber Ltd., 1990), 414.
  5. ^ Jonathan Sumption, Trial by Battle:The Hundred Years War I, 313.
  6. ^ Jonathan Sumption, Trial by Battle:The Hundred Years War I, 339-341.
  7. ^ Jonathan Sumption, Trial by Battle:The Hundred Years War I, 343.

Bacaan selanjutnya

Didahului oleh:
Hugues V
Adipati Bourgogne
1315–1349
Diteruskan oleh:
Philippe I

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41