Berbagai jenis cabai dapat digunakan: cabai hijau (dicuci dengan air panas dan dijemur), cabai merah, dan/atau cabai putih[3] yang segar atau telah dikeringkan.[4] Cabai yang digunakan disebut "sha ema" yang merupakan sejenis cabai dari spesies Capsicum annuum[5] yang masih berkerabat dengan cabai cayenne, cabai poblano, cabai ancho, atau cabai Anaheim.
Keju yang digunakan dalam hidangan ema datshi dibuat dari dadih susu sapi atau yak. Dalam pembuatannya, lemak susu diambil dari dadih untuk menghasilkan mentega, sementara dadih yang tersisa digunakan untuk membuat keju. Setelah keju dihasilkan, cairan yang tertinggal digunakan sebagai sup yang disajikan bersama dengan nasi sehingga tidak ada sisa dari dadih yang dibuang.
Varian
Hidangan yang serupa bernama kewa datshi menggunakan kentang sebagai pengganti cabai.[6][7] Terdapat pula semchum datshi yang menggunakan kacang serta shamu datshi yang menggunakan jamur.
Referensi
^"༈ རྫོང་ཁ་ཨིང་ལིཤ་ཤན་སྦྱར་ཚིག་མཛོད། ༼ཨ༽" [Kamus Dzongkha-Inggris: "A"]. Dzongkha-English Online Dictionary. Dzongkha Development Commission, Government of Bhutan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Agustus 2011. Diakses tanggal 25 November 2017.
^"PACKAGE OF PRACTICES FOR CHILI PRODUCTION IN BHUTAN". Agriculture, Livestock & Forestry. Research & Development Center Bajo, Department of Agriculture, Ministry of Agriculture & Forests, Royal Govt of Bhutan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2012. Diakses tanggal 25 November 2017.
^Kavita Kanan Chandra (30 Desember 2013). "Dragon Feast". Bhutan Observer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-20. Diakses tanggal 2017-11-25.