Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Istilah elastistas di dalam fisika adalah adalah sifat suatu bahan yang cenderung akan kembali ke bentuk semula setelah mengalami perubahan bentuk. Semua benda padat mempunyai sifat elastis jika gaya yang diberikan tidak terlalu besar. Di dalam study geofisika, elastisitas adalah salah satu hal penting untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi dan masalah elastisitas ini dibahas di dalam salah satu cabang ilmu geofisika yaitu geodinamika.
Penjelasan Umum
Di dalam ilmu geodinamika, Semua batuan yang ada pada tekanan dan suhu yang rendah bersifat elastis saat dikenakan gaya yang tidak terlalu besar. Selain itu, banyak strain elastis dari banyak batuan berbanding lurus dengan stress yang diterima. Persamaan elastisitas linear dapat disederhanakan asalkan batuan-batuannya bersifat isotropic. Tetapi Pada tingkat stress yang tinggi, deviasi dari perilaku elastisitas ini dapat terjadi. Sedangkan pada suhu rendah dan tekanan yang terbatas batuan akan menjadi padat yang bersifat brittle dan mempunyai tekanan deviatoric yang besar yang dapat menyebabkan fracture. Saat batuan terpendam lebih dalam di bumi, mereka akan meningkatkan tekanan yang terbatas itu karena berat batuan tersebut bertambah. Ketika tekanan pada batuan mendekati brittle failure strenght batuan tersebut maka batuan tersebut akan berubah menjadi bersifat plastis. Deformasi plastis ini terjadi secara kontinu. Kalaupun ada gaya yang menyebabkan sifat plastis ini hilang, tetap akan ada sisa - sisa sifat plastis yang ada pada batuan tersebut.
Referensi
Turcotte, D. L.; Schubert, Gerald. 1982. "Geodynamics: Second Edition".