Eksogami adalah sebuah aturan sosial dimana perkawinan hanya diizinkan di luar sebuah kelompok sosial, kedua belah pihak atau salah satu pihak dari yang menikah tidak lebur ke dalam kaum kerabat pasangannya.[1] Kelompok sosial tersebut mendefinisikan cakupan dan pendirian dari eksogami, dan aturan dan mekanisme yang diberlakukan berlangsung secara berkelanjutan. Dalam kajian sosial, eksogami dipandang sebagai perpaduan dari dua aspek terkait yaitu biologis dan budaya. Eksogami biologis adalah perkawinan dari orang-orang tidakk sedarah, diatur oleh bentuk hukum inses. Sebuah bentuk eksogami adalah eksogami ganda, dimana dua kelompok melakukan pertukaran istri berkelanjutan.[2] Eksogami budaya adalah perkawinan di luar kelompok budaya speisifik; berlawanan dengan endogami, perkawinan di dalam sebuah kelompok sosial.
Eksogami terdiri atas heterogami dan homogami. Heterogami adalah perkawinan antar kelas sosial yang berbeda seperti misalnya anak bangsawan menikah dengan anak petani. Homogami adalah perkawinan antara kelas golongan sosial yang sama seperti contoh pada anak saudagar atau pedangang yang kawin dengan sesama anak saudagar atau pedagang.[3]
Referensi
Pranala luar