Ekonomi politik internasional Britania adalah label yang diberikan oleh sejumlah pengamat (terutama Benjamin Cohen) untuk sebuah pendekatan ekonomi politik internasional (EPI). Pendekatan ini meningkatkan keragaman pilihan yang dilibatkan dalam EPI.[1] Buku Ben Cohen berjudul International Political Economy: An Intellectual History mencantumkan bahwa EPi terpecah menjadi dua kubu: EPI 'Amerika' dan EPI 'Britania'. Tujuan Cohen adalah menciptakan dialog untuk menjembatani perbedaan intelektual di antara kedua kubu EPI. Beberapa pihak berpendapat bahwa penggambaran EPI Britania oleh Cohen menuai kritik terbesar.[2]
Pendekatan ini mengacu pada "Persoalan yang Sangat Besar" Cohen yang terbagi menjadi dua persoalan: masa depan dunia, dan cara "kita" memengaruhi arahnya. Bagi Cohen, tujuan EPI Britania justru lebih strategis alih-alih praktis. EPI Britania tidak mempermasalahkan cara pemerintah menangani kebijakan dagang atau kebijakan moneternya (sesuai kondisi yang ada saat itu). EPI Britania mempermasalahkan "tekanan dan konflik dalam masyarakat dan negara yang dapat memicu transformasi struktur tertentu ke arah yang bisa saja berantakan dan penuh konflik atau arah yang lebih setara dan damai".[3]
Untuk menjawab persoalan ini, para pengamat harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk faktor yang dapat memengaruhi masyarakat dan struktur politiknya. Pada pendekatan Britania, metodologi positivis ("apa itu") tidak terlalu penting. Dalam hal ini, peneliti perlu mengambil "perspektif sejarah diakronis".[3]
Referensi
- ^ Cohen, Benjamin J. (2008): International Political Economy: An Intellectual History, Princeton University Press
- ^ New Political Economy, Volume 14 Issue 3 (2009), Special Issue: 'The "British School" of International Political Economy'
- ^ a b Robert Cox: "The ‘British School’ in the Global Context", New Political Economy Special Issue (cited above), pages 315–328
Lihat pula