Egiptologi (dari Egypt dan -logia) adalah kajian sejarah, bahasa, sastra, agama, arsitektur dan seni rupa Mesir kuno dari milenium ke-5 SM sampai akhir praktik keagamaan aslinya pada abad ke-4 M. Praktisioner dari disiplin tersebut disebut "Egiptologis". Di Eropa, terutama di daratan utama, Egiptologi biasanya dianggap sebagai disiplin filologi, sementara di Amerika Utara, kajian tersebut sering dianggap sebagai cabang arkeologi.
Sejarah
Egiptologi berdiri sebagai disiplin akademis melalui penelitian Emmanuel de Rougé di Prancis, Samuel Birch di Inggris, dan Heinrich Brugsch di Jerman. Pada tahun 1880, Flinders Petrie, seorang Egiptologis Inggris, merevolusi bidang arkeologi melalui penggalian yang terkontrol dan tercatat secara ilmiah. Melalui metode Petrie, dihasilkan kesimpulan bahwa budaya Mesir sudah ada sejak 4500 SM. British Egypt Exploration Fund didirikan pada tahun 1882 dan ahli Mesir Kuno lainnya mempromosikan metode ini.[1]
Di Amerika Serikat, James Henry Breasted mendirikan Institut Oriental di Universitas Chicago dan melakukan ekspedisi ke Mesir dan Nubia. Ini menjadi permulaan studi Egiptologi di Amerika. Pada tahun 1924, Breasted juga memulai Survei Epigrafi untuk membuat dan menerbitkan salinan monumen yang akurat. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Metropolitan Museum of Art Universitas Pennsylvania; Museum Seni Rupa, Boston; Museum Brooklyn; dan Institut Seni Rupa Universitas New York juga melakukan penggalian di Mesir, menambah koleksi Egiptologi di Amerika.[1]
Terdapat beberapa perkumpulan Egiptologi. Di antaranya adalah:
The Society for the Study of Ancient Egypt, perkumpulan siswa yang tertarik pada egiptologi di Britania Raya.[3]
The Society for the Study of Ancient Egyptian Antiquities, organisasi nirlaba penelitian Mesir kuno di Kanada.[4]
Sussex Egyptology Society, perkumpulan peneliti dan siswa yang tertarik pada egiptologi di Britania Raya[5]
Egypt Exploration Society, perkumpulan peneliti situs dan monumen peninggalan Mesir kuno bekerja sama dengan pemerintah Mesir.[6]
Menurut UCLA, teks yang dirujuk para ahli untuk studi Egiptologi selama tiga dekade atau lebih adalah Lexikon der Ägyptologie (LÄ). Jilid pertama diterbitkan pada tahun 1975. Sebagian besar artikel berbahasa Jerman, serta beberapa dalam bahasa Inggris dan Prancis.[7]
Beberapa universitas dan perguruan tinggi menawarkan gelar di bidang Egiptologi. Di Amerika Serikat, ada Universitas Chicago, Universitas Brown, Universitas New York, dan Universitas Yale. Ada juga banyak program di Britania Raya, termasuk di Universitas Oxford, Universitas Cambridge, dan Universitas Liverpool.[2]
Beberapa ahli membentuk perkumpulan Egiptologi. Di antaranya adalah:
Menurut UCLA, teks yang dirujuk para ahli untuk studi Egiptologi selama tiga dekade atau lebih adalah Lexikon der Ägyptologie (LÄ). Jilid pertama diterbitkan pada tahun 1975. Sebagian besar artikel berbahasa Jerman, serta beberapa dalam bahasa Inggris dan Prancis.[7]
David, Rosalie. Religion and magic in ancient Egypt. Penguin Books, 2002. ISBN0-14-026252-0
Chaney, Edward. 'Egypt in England and America: The Cultural Memorials of Religion, Royalty and Revolution', in: Sites of Exchange: European Crossroads and Faultlines, eds. M. Ascari and A. Corrado (Rodopi, Amsterdam and New York,2006), 39–74.
Chaney, Edward. "Roma Britannica and the Cultural Memory of Egypt: Lord Arundel and the Obelisk of Domitian", in Roma Britannica: Art Patronage and Cultural Exchange in Eighteenth-Century Rome, eds. D. Marshall, K. Wolfe and S. Russell, British School at Rome, 2011, pp. 147–70.
Thompson, Jason (2018). Wonderful Things: A History of Egyptology: 3: From 1914 to the Twenty-first Century. The American University in Cairo Press. ISBN978-977-416-760-7.
"North African Archaeology". ANTIQUITYOFMAN.COM: Anatomical and Behavioural Evolution. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-08. Diakses tanggal October 15, 2006. Sections, all with content relevant to antiquity: Articles; Books, journals and external resources; Expeditions and fieldwork opportunities; and Professional organizations)