Efek ini muncul ketika astronaut melihat secara langsung bentuk Bumi di luar angkasa. Mereka memandang Bumi sebagai bola kehidupan kecil yang rentan, "mengambang di awang-awang", dilindungi oleh atmosfer yang sangat tipis. Dari luar angkasa, mereka tidak melihat perbatasan negara, tidak menyadari ada berbagai konflik yang membelah bangsa, dan merasa penduduk Bumi perlu bersatu untuk melindungi "titik biru pucat" ini.[5]
Istilah dan konsep ini diciptakan pada tahun 1987 oleh Frank White dalam bukunya, The Overview Effect — Space Exploration and Human Evolution (Houghton-Mifflin, 1987), (AIAA, 1998).[12]
^Yaden, David B.; Iwry, Jonathan; Slack, Kelley J.; Eichstaedt, Johannes C.; Zhao, Yukun; Vaillant, George E.; Newberg, Andrew B. (2016). "The overview effect: Awe and self-transcendent experience in space flight". Psychology of Consciousness: Theory, Research, and Practice. 3 (1): 1–11. doi:10.1037/cns0000086. ISSN2326-5531.