Shaikh Osman Shaikh Ibrahim atau lebih dikenal sebagai Ed Osmera merupakan seorang Aktor film Melayu yang populer pada 1960-an. Beliau mempunyai darah Turki dari sebelah ayahnya dan Melayu dari pihak ibunya. Shaikh Osman Shaikh Ibrahim dilahirkan di Kampung Bunut Payung, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia.
Karir Seni
Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengasah bakat Ed Osmera adalah Jamil Sulong|Datuk Jamil Sulong (Pak Jamil), Omar Rojik dan S. Kadarisman (Pak Kadar). Ed Osmera mulai berakting melalui Bidasari (film)|Bidadari (1965) yang disutradarai oleh Datuk Jamil Sulong dilanjutkan dengan film Lain Jalan Ka-Shorga (1968). Ia juga berakting dalam film Darma Kesuma (1967) bersama Sarimah Ahmad|Sarimah. Pak Kadar juga dengan Sri Andalas (1966), dan Omar Rojik untuk film Panglima Harimau Berantai (1969)[1]. Ed Osmera juga berakting dalam film yang disutradarai oleh P. Ramlee seperti Sesudah Suboh (1966), Keluarga 69 (1967) dan Dr. Rushdie (1970). Namun, Pak Kadar dan Omar adalah orang yang sudah memoles bakatnya di layar perak. Film-film lain di bawah Pak Kadar adalah Kembang Layu (1970), Kudrat (1971), Hutang Darah (1972), Cengkaman Maut (1972), Bersama Omar Rojik, ia berakting dalam film Keranda Jingga (1969), Tuah Badan (1970), Kudrat (1971), Angkara (film)|Angkara (1972), Film Semerah Cindai|Semerah Cindai (1973), Puaka (film 1974)|Puaka (1974) Ia juga salah satu pemeran utama dalam film pertama yang disutradarai oleh Jins Shamsudin yaitu film Bukan Ibu Mengandung (1969). Selain itu, Ed pernah berakting dalam film-film yang disutradarai oleh Naz Achnas seperti Asmara Kirana (1971), Filem Bunga Mas|Bunga Mas (1973) dan Jantina (1974). Pada tahun 1975, Ed Osmera kembali berakting dalam film di bawah arahan M. Amin itu Pertiwi sebelum rehat dari dunia akting selama hampir enam tahun. Aziz Sattar kembali berakting lewat film Prebet Lapok pada tahun 1980. Setelah itu, ia tampil dalam film Raja Laut yang disutradarai oleh Z. Lokman pada tahun 1981. Setahun kemudian, Ed Osmera kembali menjadi sutradara dengan film Ribut Di Hujung Senja (1982). Melalui film ini ia dinominasikan untuk kategori Aktor Terbaik (FFM). Syaikh Osman Syaikh Ibrahim disebut-sebut mulai belajar agama sekitar tahun 70-an setelah dikenalkan oleh artis Ahmad Nisfu. Setelah itu ia mulai menekuni studi agama lebih serius pada tahun 1994 ketika ia memutuskan untuk tidak berkecimpung di bidang seni peran lagi. Sebelumnya ia berakting dalam 3 season serial drama Cili Padi di TV3.
Meninggal Dunia
Almarhum Syaikh Osman Syaikh Ibrahim (62) menghembuskan nafas terakhirnya saat beristirahat sendirian di kamarnya pada pukul 14.00 di kediamannya di Kampung Laksamana Batu Caves pada 2 Januari 2005. Aktor yang berasal dari Kelantan dan tidak pernah menikah ini tinggal bersama saudaranya, Syekh Ahmad Ibrahim, 65 (lahir 1940). Almarhum meninggal dua minggu setelah keluar dari National Heart Institute (IJN) Kuala Lumpur setelah sebulan menerima perawatan di institut tersebut. Jenazah almarhum didoakan di kediamannya sebelum dimakamkan di Pemakaman Islam Sungai Tua, Gua Batu, sekitar pukul 19.00. Juga mengunjungi jenazah di kediamannya adalah sutradara film, Datuk Yusof Haslam dan Yusof Kelana, aktor M. Rajoli dan jurnalis veteran, Aimi Jarr.
Filmografi
Film
Tahun
|
Tajuk
|
Watak
|
Catatan
|
1964
|
Panglima Besi
|
|
Film fitur pertama, pemeran pendukung
|
1965
|
Bidasari
|
Shaharom
|
|
1966
|
Sri Andalas
|
Tengku Teruna Jaya
|
|
1967
|
Sesudah Suboh
|
Salim
|
|
Keluarga 69
|
Encik Rashid
|
|
Darma Kesuma
|
|
|
1968
|
Lain Jalan Ka-Shorga
|
Azman
|
|
1969
|
Bukan Salah Ibu Mengandong
|
Murad
|
|
Keranda Jingga
|
|
|
Panglima Harimau Berantai
|
Andi Ujang
|
|
1970
|
Dr. Rushdi
|
Alimin
|
|
Kembang Layu
|
Normala
|
|
Tuah Badan
|
Nasir
|
|
Asmara Kirana
|
|
|
Pancha Indera Harimau Berantai
|
Andi Ujang
|
|
1971
|
Kudrat
|
|
|
Durjana
|
|
|
1972
|
Hutang Darah
|
|
|
Chengkaman Maut
|
Putra
|
|
Angkara
|
Deraman
|
|
1973
|
Satria
|
Putra
|
|
Semerah Cindai
|
Kelana
|
|
Bunga Mas
|
|
|
1974
|
Puaka
|
|
|
Pertiwi
|
|
|
Anak Setan
|
|
|
Jastina
|
|
|
1977
|
Menanti Hari Esok
|
Cikgu Samad
|
|
1978
|
Don Zarith
|
|
|
1979
|
Prebet Lapok
|
Kapten Zulkifli
|
|
1982
|
Raja Laut
|
|
|
Ribut Di Hujung Senja
|
|
Film arahan pertama
|
Esok Untuk Siapa
|
—
|
Sebagai penerbit
|
1990
|
Pendekar Nusantara
|
|
Film akting dan penyutradaraan terakhir
|
Drama
Tahun
|
Tajuk
|
Watak
|
Saluran TV
|
Catatan
|
1993–1995
|
Cili Padi
|
|
TV3
|
|
1995
|
Malam Tujuh Likur
|
|
|
Sebagai pengarah
|
Televisi
Tahun
|
Tajuk
|
Watak
|
Saluran TV
|
1994
|
Malam Hikmah
|
|
|
Jalan Lain Ke Mekah
|
|
|
Sesat Dalam Cahaya
|
|
|
1995
|
Al Mahdi
|
|
TV3
|
Referensi
Prana luar
Templat:Tunas-pelakon-Malaysia