Konfigurasi droop-hidung (droop-nose) merupakan ciri khas dari beberapa pesawat supersonik, terutama baik Concorde dan Tu-144. Ketika pesawat ini berada di layanan, pilot akan menurunkan hidung untuk meningkatkan visibilitas landasan pacu dan taxiway. Ketika dalam penerbangan, hidung akan dinaikkan. Concorde juga memiliki visor bergerak (kaca pelindung) yang akan meluncur masuk dan keluar dari hidung. Visor Tu-144 adalah bagian dari hidung tetapi tidak dapat menarik.
Sekilas pembengkokkan hidung Concorde hanya seperti aksesoris saja. Namun ternyata, penekukan hidung ini (sudut penekukannya 12,5 derajat hingga 30 derajat) perlu dilakukan saat hendak mendarat agar hidung Concorde tidak menghalangi pandangan pilot ke arah landasan lapangan terbang dibawah.
Pesawat eksperimental Fairey FD2 telah menggunakan hidung droop, ketika salah satu diubah menjadi BAC 221 sebagai testbed untuk sayap bentuk Concorde, hidung droop dilakukan atas.