Makamnya ditemukan pada tahun 1968 di distrik Mancheng, Hebei. Jasadnya mengenakan jas pemakaman dari giok. Jas giok miliknya dan milik suaminya yang pertama kali ditemukan oleh para arkeolog. Pakaian penguburan ini dibuat untuk melindungi orang-orang dari "jiwa-daging". Keyakinan masyarakat umum pada periode ini adalah bahwa setiap manusia memiliki dua jiwa: jiwa-nafas dan jiwa-daging. Jiwa-nafas keluar setelah kematian seseorang, tetapi jiwa-daging tetap berada di dalam tubuh selama sekitar satu tahun. Jiwa-daging sangat jahat, sehingga orang kaya memakai jas giok untuk mencegahnya melarikan diri dari tubuh.
Di ruang belakang makam terdapat bangunan mirip rumah, dibangun untuk meniru keadaan dunia yang ditinggalkannya. Di antara barang-barang yang ditemukan, ada juga beberapa alat seksual.