Dominasi pasar

Dominasi pasar adalah ukuran kekuatan suatu merek, produk, layanan, ataupun perusahaan dalam menghadapi tuntutan persaingan pasar.[1] Dominasi pasar menurut Kotler (1999) dilakukan oleh perusahaan yang mampu mengendalikan pesaing-pesaing yang lain serta memiliki banyak pilihan dalam menentukan strategi pemasaran.[2]

Meskipun belum ada kriteria pasti dalam menentukan pembagian pasar atau market share, kriteria berikut ini menjadi acuan dalam menentukan perusahaan yang mendominasi pasar.

  • Sebuah perusahaan/merk/produk/layanan yang memiliki bagian pasar diatas 60% kemungkinan besar memiliki dominasi dan kekuatan terhadap pasar.
  • Sebuah perusahaan/merk/produk/layanan yang memiliki bagian pasar 35%-60% dikategorikan kuat namun belum mendominasi.
  • Sebuah perusahaan/merk/produk/layanan yang memiliki bagian pasar kurang dari 35% dikategorikan sebagai lemah dan tidak akan membahayakan pesaing.

Dalam pasar industri modern, bagian pasar bisa saja hanya dikuasai oleh dua sampai empat perusahaan besar yang saling berbagi pasar. perusahaan tersebut umumnya merupakan perusahaan perintis yang memiliki keunggulan absolut dalam segi harga, kualitas, keunikan, intensitas promosi, dan saluran distribusi pemasaran. Perusahaan ini menjadi titik orientasi oleh para pesaing yang ditantang, ditiru, dan dijauhi oleh perusahaan pesaing. Kehidupan perusahaan yang mendominasi pasar tidaklah mudah karena ia terus mendapatkan kompetisi dari perusahaan lain, kecuali jika perusahaan tersebut merupakan monopoli yang diresmikan pemerintah sehingga menutup masuk dan berkembangnya pesaing. Maka dari itu, inovasi menjadi tantangan bagi perusahaan agar tetap dapat bersaing di pasar. Perbaikan dan pengembangan produk secara berkala dilakukan demi keberlangsungan perusahaan.

Perusahaan yang dominan selalu ingin berada di nomor satu, sehingga mendorongnya untuk mengambil tindakan ke tiga arah yaitu.

  1. Mengembangkan jumlah permintaan keseluruhan.
  2. Menjaga tingkat pasar yang dikuasainya dengan cara bertahan atau menyerang balik pesaing.
  3. Meningkatkan pangsa pasar, meskipun luas pasar tidak berubah.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-04-10. Diakses tanggal 2013-02-04. 
  2. ^ Kotler, P. (1999). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian Jilid 1 (Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga.