Doa Panah Emas didasarkan pada laporan percakapan batin Yesus oleh Maria dari Santo Petrus, dari Karmelit Tours, pada tahun 1843.[1] Ini adalah doa silih dalam memuji Nama Suci Tuhan. Juga sebagai silih atas pencemaran hari Minggu dan hari-hari besar yang wajib.
Pada tanggal 16 Maret 1844, Yesus dilaporkan memberi tahu Maria: "Oh, seandainya kamu tahu betapa besarnya pahala yang kamu peroleh dengan mengucapkan sekali saja, Terpujilah Nama Tuhan, dalam semangat silih atas penghujatan."
Maria menyatakan bahwa Yesus memberitahunya bahwa dua dosa yang paling menyakitinya adalah penghujatan dan pencemaran hari Minggu. Dia menyebut doa ini sebagai "Panah Emas", dengan mengatakan bahwa siapa pun yang membacanya akan menusuknya dengan nikmat, dan juga menyembuhkan luka-luka lain yang ditimbulkan padanya karena kedengkian orang-orang berdosa. Maria Santo Petrus melihat, "mengalir dari Hati Kudus Yesus, terluka dengan nikmat oleh 'Panah Emas' ini, aliran rahmat untuk pertobatan orang-orang berdosa".[2]
Dalam bukunya dia menulis bahwa dalam penglihatannya Yesus mengatakan kepadanya bahwa tindakan penistaan atau penghujatan adalah seperti "panah beracun", oleh karena itu dinamakan “Panah Emas” untuk doa pengampunan ini.[3]
Kata-kata doa:[3][1]
- Semoga Nama Tuhan yang maha suci, maha suci, maha menawan,
- yang paling sulit dimengerti dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata'
- selamanya dipuji, diberkati, dicintai, dipuja
- dan dimuliakan di Surga, di bumi,
- dan di bawah bumi,
- oleh seluruh makhluk Tuhan,
- dan demi Hati Kudus Tuhan kita Yesus Kristus,
- di dalam Sakramen Mahakudus di Altar.
- Amin.
Lihat juga
Referensi