Distrik Mù Cang Chải
Mù Cang Chải adalah sebuah distrik desa (huyện) di provinsi Yên Bái, wilayah Barat Laut, Vietnam. Per tahun 2019, distrik ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 63.961 jiwa, dengan area seluas 1.199 km2.[1] Ibu kota distrik ini berada di Mù Cang Chải.[2] Mù Cang Chải merupakan distrik yang dikelilingi daratan yang berbatasan dengan distrik Văn Bàn di provinsi Lào Cai di utara, distrik Mường La di provinsi Sơn La di selatan, Than Uyên di provinsi Lai Châu di barat, dan distrik Văn Chấn di provinsi Yen Bai di timur. Distrik ini terletak di kaki barisan pegunungan Hoang Lien Son, pada ketinggian 1,000 m di atas permukaan laut. Untuk menuju distrik Mù Cang Chải, pengunjung harus melewati Jalur Khau Phạ, yang merupakan salah satu dari empat jalur yang mengesankan di barat laut Vietnam. Pembagian administratifMù Cang Chải terbagi menjadi 14 subdivisi setingkat komune, termasuk kotamadya Mù Cang Chải dan 13 komune desa (Cao Phạ, Chế Cu Nha, Chế Tạo, Dế Xu Phình, Hồ Bốn, Khao Mang, Kim Nọi, La Pán Tẩn, Lao Chải, Mồ Dề, Nậm Có, Nậm Khắt, Púng Luông). IklimDi distrik Mù Cang Chải, Januari adalah bulan terdingin menurut suhu rata-rata bulanan dengan suhu rata-rata 12,9 derajat Celsius, sedangkan Juni merupakan bulan terpanas dengan suhu rata-rata 23 derajat Celsius. Distrik ini menerima curah hujan tinggi dari April hingga September dan curah hujan sedang hingga rendah dari Oktober hingga Maret. Rekor suhu terpanas tercatat pada bulan April dengan suhu 34,2 derajat Celcius, sedangkan rekor suhu terdingin tercatat pada bulan Desember dengan suhu –3,6 derajat Celsius.
GeografiTerasering sawahPetani lokal perlu mengembangkan saluran penyebaran air khusus untuk mengatasi kekurangan air dan topografi dataran tinggi.[4] Menanggapi tantangan ini, masyarakat Hmong mengembangkan cara untuk menahan air dengan meratakan tanah di gunung secara berlapis, sehingga menghasilkan tampilan terasering yang khas. Teras ini membentang 2.200 hektar di lereng gunung sebagai lapisan teras sempit yang lebarnya berkisar antara 1 hingga 15 m (3 hingga 49 ft). Sumber air sawah berasal dari hulu sungai dan air terjun. Pada titik rendah di gunung, air harus dipindahkan dari tempat yang lebih tinggi. Bambu dipotong menjadi dua dan digunakan sebagai alat untuk mengalirkan air ke sawah menggunakan gravitasi.[4] Air dialirkan ke teras pertama, kemudian dibuka pintu gerbang dibuka agar air mengalir ke teras berikutnya. Proses ini menghindari banjir pada lahan dan menjaga kesuburan tanah. Untuk membuat kontur setiap bidang tanah, orang Hmong menyeimbangkan setiap teras dengan air dimana orang-orang menunjukkan tempat tinggi yang dipindah ke pesisir dan dipindahkan ke dataran rendah sehingga ladang di sekitar perbukitan sejajar dengan permukaan air dan permukaan tanah, dan menciptakan persawahan di gunung. Sejak ditetapkan sebagai Situs Warisan Nasional pada tahun 2007, terasering sawah di La Pan Tan, Che Cu Nha, dan Ze Xu Phinh telah menarik pariwisata berbasis komunitas dan ditampilkan dalam festival lokal yang diadakan selama musim panen padi pada awal Oktober.[4] GaleriReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Mu Cang Chai.
|