Disfungsi platelet adalah ketidakmampuan platelet (trombosit) untuk berperan dalam proses pembekuan darah akibat masalah pada platelet itu sendiri atau factor eksternal yang mempengaruhinya. Platelet adalah komponen darah yang berperan pada proses pembekuan. platelet terbentuk dari fragmentasi sitoplasma megakariosit di sumsum tulang dan bersirkulasi dalam darah dalam bentuk cakram.[1][2][3]
Platelet memerankan peranan dalam sistem homeostasis dengan berinteraksi dengan ikatan faktor von Willebrand subendotelium melalui membrane glikoprotein kompleks. Reaksi awal ini memungkinkan platelet untuk berinteraksi satu sama lain untuk membentuk agregasi. Saat terjadi disfungsi platelet, potensi terjadi perdarahan yang berlebihan sangat besar. Disfungsi platelet ini ada yang bersifat bawaan yang bersifat dapatan. Gejalanya mulai dari memar, perdarahan yang berlebihan untuk luka kecil, hingga perdarahan yang sulit berhenti.[2][3]
Referensi
- ^ "Overview of Platelet Disorders - Hematology and Oncology". Merck Manuals Professional Edition (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-09.
- ^ a b "Platelet Disorders: Overview of Platelet Disorders, Pathophysiology of Platelet Disorders, Autoimmune Thrombocytopenias". 2020-02-15.
- ^ a b "Platelet Dysfunction - Blood Disorders". MSD Manual Consumer Version (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-09.