Orang Batak, yang berasal dari Sumatera Utara di Indonesia, memiliki diaspora di Malaysia, di mana mereka telah berkontribusi terhadap keanekaragaman budaya di negara tersebut.Orang Batak berasal dari daerah dataran tinggi di sekitar Danau Toba di Sumatera Utara. Komunitas ini terdiri dari beberapa subkelompok yang berbeda, termasuk Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Angkola, dan Mandailing. Migrasi orang Batak ke Malaysia merupakan bagian dari pergerakan orang-orang di dalam Kepulauan Melayu yang lebih luas, yang didorong oleh peluang ekonomi, perdagangan, dan faktor sosial.
Sebagian besar bermigrasi ke Malaysia (Mayoritas perempuan) sebagai TKI untuk bekerja di pabrik. Ada pula yang menikah dengan penduduk lokal, terutama warga India Malaysia dan Tionghoa Malaysia, dan menetap secara permanen di Malaysia. Kebanyakan orang batak yang berkulit putih dan beragama Kristen menarik perhatian sebagian besar pria Malaysia. Selain itu, kemampuan mereka dalam menghargai agama lain juga menjadi salah satu alasannya
Buruh Migran Batak di Malaysia
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Batak di Malaysia adalah bagian dari diaspora Batak yang mencari peluang kerja di luar negeri.
TKI Batak di Malaysia bekerja di berbagai sektor, terutama sektor-sektor yang memerlukan tenaga kerja manual dan keahlian khusus. Kebanyakan TKI Batak bekerja dalam sektor Manufaktur yang berpusat di Pulau Pinang, Kuala Lumpur, Kulim dan Johor Bahru
Gereja Batak
- HKBP Pulau Pianang [1] (Di bawah naungan Gereja Tamil Methodist)
Tokoh
Berikut adalah tokoh berdarah batak di Malaysia.
Kuli Batak
Kuli batak adalah istilah penghinaan yang sering digunakan di Malaysia yang berarti kuli yang kurang bijak yang akan melaksanakan segala perintah atasan.
Referensi