Detonasi (peledak)Detonasi dalam rekayasa bahan peledak, (dari bahasa Latin Templat:Wiktlat, berarti "to thunder down/forth")[1] adalah jenis pembakaran yang melibatkan front eksotermik supersonik yang dipercepat melalui suatu medium yang pada akhirnya menggerakkan shock front yang merambat tepat di depannya. Detonasi merambat secara supersonik melalui gelombang kejut dengan kecepatan berkisar 1 km/detik dan berbeda dengan deflagrasi yang memiliki kecepatan api subsonik dalam kisaran 1 m/detik. Detonasi adalah ledakan campuran bahan bakar-udara. Dibandingkan dengan deflagrasi, detonasi tidak memerlukan oksidator eksternal. Pengoksidasi dan campuran bahan bakar ketika deflagrasi terjadi. Detonasi lebih merusak dibandingkan deflagrasi. Pada detonasi, bagian depan api merambat melalui udara-bahan bakar lebih cepat dibandingkan suara, sedangkan pada deflagrasi, bagian depan api merambat melalui udara-bahan bakar lebih lambat dibandingkan suara.[2][3][4][5] Detonasi terjadi pada bahan peledak padat dan cair konvensional, serta gas reaktif. TNT, dinamit, dan C4 merupakan contoh bahan peledak berkekuatan tinggi yang dapat meledak. Kecepatan detonasi pada bahan peledak padat dan cair jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bahan peledak gas, sehingga sistem gelombang dapat diamati dengan lebih detail (resolusi lebih tinggi). Lihat pula
Referensi
|