Baca informasi selengkapnya disini:
Desa Kutawaringin adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Dengan luas wilayah 714.128 Ha. Berada di ketinggian rata-rata 306 Mdpl. Dengan koordinat 108.501449 BT dan -7.103669 LS. Pada tahun 2016 jumlah penduduk yang terdaftar sebanyak 2.637 jiwa yang terdiri dari 317 Kepala Keluarga. Dikepalai oleh seorang kepala Desa yang merupakan hasil dari pilihan masyarakat melalui Pilkades.Kepala Desa yang sedang menjabat adalah Udin Rukadi yang mulai menjabat sejak bulan Oktober tahun 2013.-
Berdasarkan sumber data, baik yang tertulis maupun keterangan-keterangan yang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan, bahwa silsilah berdirinya atau disusunnya Pemerintahan Desa Kutawaringin akhir abad ke-17 oleh seorang adipati yaitu Adipati Pangadegan.
Adipati Pangadegan adalah seorang Tumenggung dari Kerajaan Mataram Barat yang saat itu dipimpin oleh seorang Pangeran, yaitu pangeran Mangkubumi.
Pusat pemerintahan Desa Kutawaringin waktu itu adalah yang disebut Leuweung Gedong (Hutan Gedung) sekarang, sedangkan yang ditunjuk Kepala Desa dengan sebutan Kuwu yang diketahui mulai tahun 1800. Menurut keterangan, waktu itu Desa Kutawaringin disebut Desa Lembur Tengah yang membawahi tiga Dusun, yaitu Dusun Kutamanggu, Dusun Lembur Tengah dan Dusun Cikujang. Dipimpin oleh seorang Kuwu yang bernama Buyut Betel, memerintah dari tahun 1800 sampai dengan tahun 1820.
Sebagai pengganti Buyut Betel adalah Buyut Kutil yang waktu itu belum melalui proses pemilihan, tetapi memakai sistem turun temurun. Buyut Kutil memerintah Desa Lembur Tengah antara tahun 1821-1840.
Kemudian Buyut Galang menjadi pengganti Buyut Kutil menjadi Kuwu Lembut Tengah antara tahun 1841-1856. Sejak saat itu, proses mengangkat Kepala Desa mulai dipilih oleh masyarakat, diperkirakan aturan-aturan pemerintahan Kolonial Belanda mulai menyentuh masyarakat yang saat itu sudah mulai lepas dari Mataram. Maka terpilihnya seorang Kuwu walaupun tidak diketahui siapa saingannya saat itu dalam pemilihan yaitu Surangganata yang memerintah tahun 1857 sampai dengan tahun 1876. Surangganata memindahkan pusat pemerintahan Desa dari Dusun Lembur Tengah ke Dusun Kutamanggu sekitar tahun 1860 dengan alasan yang kurang diketahui. Maka sejak saat itu nama desa berganti nama menjadi Desa Kutamanggu.
Kepala Desa terpilih selanjutnya adalah Sumanta Praja yang menurut cerita, beliau meninggal di Tanah Suci ketika sedang menunaikan Rukun Islam yang Kelima yang waktu itu masih menjabat sebagai Kepala Desa, berarti beliau memimpin Desa Kutamanggu antara tahun 1877-1901. Karena kepergian Sumantra Praja ke Mekah masih dalam kapasitas sebagai Kepala Desa maka jabatan Kepala Desa sementara dijabat oleh seorang Kepala Dusun yang bernama Natakrama sekitar tahun