Demensia Frontotemporal (DFT) adalah gejala klinis dari degenerasi lobus frontotemporal. Kondisi ini ditandai oleh kerusakan neuron yang bersifat progresif yang mengenai terutama lobus frontal dan lobus temporal. Biasa 70% dari neuron spindle mengalami kerusakan, sedangkan neuron tipe lainnya tetap utuh.[1]
Prevalensi DFT adalah 20% dari demensia onset dini, tertinggi kedua setelah Penyakit Alzheimer.[2]
Tanda dan gejala DFT antara lain, adanya perubahan signifikan pada tingkah laku dan hubungan sosial, sikap apati, emosi yang tumpul, dan defisit bahasa ekspresif dan reseptif.
Referensi
- ^ Gontkovsky, Samuel T.; Burack, Charles M. (2015). "The Socializing Brain: Understanding the Relationship Between Social Interactions and the Central Nervous SystemThe Socializing Brain: Understanding the Relationship Between Social Interactions and the Central Nervous System". PsycCRITIQUES. 6060 (1212). doi:10.1037/a0038948. ISSN 1554-0138.
- ^ Snowden, Julie S.; Neary, David; Mann, David M. A. (2002-02). "Frontotemporal dementia". British Journal of Psychiatry (dalam bahasa Inggris). 180 (2): 140–143. doi:10.1192/bjp.180.2.140. ISSN 0007-1250.