Sejak tahun 1965, bayi yang lahir dari keluarga kerajaan Jepang adalah perempuan. Krisis suksesi saat ini menyebabkan pemerintah Jepang mempertimbangkan untuk mengizinkan wanita memegang tahta kerajaan.
Putra Mahkota Pangeran Naruhito, yang akan menjadi kaisar menggantikan ayahnya Kaisar Akihito, hanya mempunyai satu anak perempuan dari istrinya Putri Masako.
Namun, berita kehamilan Putri Kiko membuat gembira kalangan konservatif di Jepang yang melawan RUU di parlemen yang akan memungkinkan perempuan memegang tahta.