De PreangerbodeDe Preangerbode adalah sebuah surat kabar di Hindia Belanda yang terbit di Bandung antara 1896 dan 1957. Pemimpin redaksinya antara lain J.H.L.E van Meeverden (1896-?), Johan Fabricius (1896? -1902), G.L. la Bastide (1902-1906), Th.E. Stufkens (1906-1921), C.W Wormser (1921-1942), dan J.P. Verhoek (1950-1956). Awalnya, surat kabar itu hanya terbit pada Senin, dengan edisi perdana terbit Senin, 6 Juli 1896.[1] Dalam sepuluh tahun pertamanya, surat kabar ini memiliki nama, "Berita dan Iklan untuk Masyarakat Preanger - Surat Kabar Aktual".[2] Sejak 1923 sampai sekitar 1957 nama mereka berubah menjadi "Harian Masyarakat Indo De Preangerbode". Orang-orang lebih familiar menyebutnya secara singkat, "De Preangerbode". Nama "Preanger" (Sunda: Priangan atau Parahyangan) diambil dari daerah pengunungan di Kota Bandung, selatan Batavia, yang menjadi kota pemerintahan kolonial Belanda. Sekitar 1800 terjadi pertumbuhan ekonomi yang pesat di sana atas perkebunan teh dan kopi sehingga masyarakat kolonial sangat membutuhkan suplai berita lokal. Surat kabar ini lantas juga memuat iklan. De Preangerbode didirikan oleh Johan Fabricius dan seorang rekannya, serta diterbitkan oleh J.R. De Vries & Co. di Bandung. Pada 1902 Fabricius jatuh sakit dan kembali ke Belanda; kemudian ia menjual kepemilikan koran ini kepada Kolff & Co. Kolff & Co. kembali menjualnya pada 1913 ke manajer cabang di Bandung, I. Vorkink, dan pada 1920-an Vorkink juga menjual sebagian hak ciptanya kepada C.W. Wormser, yang saat itu menjabat sebagai pemimpin redaksi. De Preangerbode terkenal atas reputasi jurnalistiknya. Fabricius mengawalinya dengan menuliskan pandangan yang tajam, sementara G.L. La Bastide ia memperkenalkan perspektif etis kepada masyarakat Indonesia. Di bawah kepemimpinan C.W. Wormser, koran tersebut menjadi lebih konservatif dan ke depannya berakhir seperti ini. Pada akhir Maret 1919, sebuah banjir besar melanda Kota Bandung. Banjir itu menggenangi kantor dan percetakan koran De Preangerbode yang beralamat di Jalan Raya Pos 56-58. Ruang mesin, percetakan, dan ruang komposisi dipenuhi air. Edisi pagi koran Preangerbode tanggal 29 Maret 1919 tidak dapat dicetak dan diterbitkan. Untunglah, koran edisi sore masih bisa mereka terbitkan [3] . Pranala luarReferensi
|