Abdul Qahar bin Mukmin yang lebih dikenal dengan nama Datuk Siamang Gagap atau Pendekar Siamang Gagap (lahir di Kampung Repah, Tampin, Negeri Sembilan, Semenanjung Malaya, 1817 - meninggal di Kampung Terusan Juasseh, Malaya Britania)[1] adalah seorang pejuang Seri Menanti, Negeri Sembilan, Semenanjung Malaya. Ia dikenal sebagai panglima yang memimpin angkatan perang Seri Menanti Negeri Sembilan pada Perang Bukit Putus dalam persengketaan dengan para Datuk Undang Yang Empat yang dipimpin Tunku Ahmad Tunggal, mengenai suksesi di Kerajaan Negeri Sembilan. Persengketaan internal tersebut kemudian mengundang campur tangan Inggris.[2][3]
Setelah wafatnya Yamtuan Imam, terjadi sengketa tentang siapa yang akan menggantikannya sebagai Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan. Datuk Siamang Gagap yang menjadi pembesar istana mendukung Yamtuan Antah, sedangkan para Datuk dari Undang Yang Empat yang dipimpin Tunku Ahmad Tunggal yang merupakan putra kandung dari almarhum Yamtuan Imam tidak menyetujuinya.
Tidak adanya kesepakatan di antara kedua belah pihak, akhirnya berkembang menjadi perang saudara yang kemudian dikenal sebagai Perang Bukit Putus. Pihak Inggris kemudian ikut campur tangan dengan membantu pihak Tunku Ahmad Tunggal yang juga didukung beberapa datuk dari Undang Yang Empat.
Perlawanan Datuk Siamang Gagap dibawah pimpinan Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan Yamtuan Antah terhadap Inggris pada tahun 1870-an itu kemudian membuat namanya dikenal sebagai salah satu pejuang terawal tanah Melayu yang menentang kolonialis Inggris.
Namun sebagian pihak juga ada yang mempertentangkan kepejuangan Datuk Siamang Gagap. Dalam pandangan mereka, Datuk Siamang Gagap adalah pembesar istana yang berpolitik licik untuk mencegah naiknya Tunku Ahmad Tunggal menjadi Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan.[1]
Referensi