Ki Darmaningtyas |
---|
Lahir | Darmaningtyas 9 September 1962 Gunungkidul, DIY |
---|
Nama lain | Darmaningtyas |
---|
Pekerjaan | Penulis |
---|
|
Darmaningtyas atau dikenal Ki Darmaningtyas (lahir di Gunungkidul, DIY, 9 September 1962) adalah penulis, pakar pendidikan nasional, aktivis pendidikan, dan kritikus pendidikan dan transportasi berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal sebagai pemerhati sekaligus kritikus pendidikan yang konsen selama 40 tahun yang mengawal kebijakan 15 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan termasuk kritik terhadap kebijakan Nadiem Makarim tentang Merdeka Belajar. Ia dikenal sebagai aktivis Taman Siswa yang kerap memberikan kritik dan analisis tentang kebijakan pendidikan nasional melalui tulisan-tulisan di media massa dan media sosial.[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] Ia juga dikenal sebagai Pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) pada 2005-2019 dan Dewan Pengawas Indonesia Road Safety Partnership (IRSP).[14]
Latar Belakang
Darmaningtyas lahir dari keluarga sederhana. Ia menggeluti pendidikan sejak mulai menjadi mahasiswa baru di UGM, Agustus 1982 dengan menjadi guru di SMP Binamuda dan SMA Muhammadiyah Panggang, Gunungkidul, DIY. Tercatat, pendidikan formal Darmaningtya hanya lulusan Sarjana Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) dan selebihnya otodidak. Gelar “Profesor Doktor” diperoleh dari undangan, sertifikat, piagam, spanduk, dan sejenisnya; sebagai bentuk pengakuan nyata dari masyarakat. [15] Sebagai tokoh yang dikenal pakar pendidikan nasional, Darmaningtyas menerjuni dunia pendidikan dengan mengawali sebagai guru honorer di SMP Binamuda dan SMA Muhammadiyah Panggang, Gunungkidul pada tahun 1982. Di SMP Binamuda itu mulai tahun 1986, dia membuat eksperimen dengan mengembangkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Pada tahun 1986 bersama beberapa kawan muda lainnya mendirikan enam TK (Taman Kanak-kanak) di Kecamatan Panggang, dan sampai sekarang masih terus berlangsung. Saat itu salah satunya dibiayai dari honor menulis. Memang kegemaran menulis di media massa cetak menjadi aktivitas yang digeluti sejak kuliah hingga sekarang. Tulisan-tulisannya secara teratur dimuat di harian nasional terkemuka dan berpengaruh, “Kompas”.[15] Ia juga aktif menulis di harian Kompas yang mengulas isu-isu pendidikan.[16]
Karya
Darmaningtyas telah melahirkan banyak karya-karya tentang pendidikan, yaitu Pendidikan pada dan Paska Krisis (Pustaka Pelajar, 1999), Pulung Gantung : Menyingkap Tragedi Bunuh Diri di Indonesia (Salwa Press, 2002), Pendidikan yang Memiskinkan (Galang Press, 2004), Membongkar Ideologi Pendidikan, Jelajah UU Sisdiknas (editor, Resolusi Press, 2004), Pendidikan Rusak-rusakan, Kritik terhadap Kebijakan Pendidikan Nasional (LKIS, 2005), Utang dan Korupsi Racun Pendidikan (Yashiba, 2008), Tirani Kapital dalam Pendidikan, Menolak UU BHP (Yashiba dan Damar Press, 2009) bersama Fahmi Panimbang dan Edi Subkhan, Transportasi Jakarta Menjemput Maut (Yashiba dan INSTRAN, 2010), Manipulasi Kebijakan Pendidikan (RESIST BOOK, 2012) bersama Edi Subkhan.
Ia juga menulis dalam: Pendidikan itu memang Multikultural dalam Pendidikan itu memang Multikultural, sebuah gagasan (Yayasan SET, Jakarta, 2002), “Yang disembunyikan dalam Praktek Pendidikan” dalam Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia Baru, 70 tahun Prof. Dr. H.A.R. Tilaar (Grasindo, 2002), FIKIR (Grasindo, 2002), “Prasana, Sarana, dan Buku, Cermin Retak Pendidikan Nasional dalam Pendidikan Manusia Indonesia (Grasindo dan Yayasan Toyota Astra, 2004), editor Tony Widiastono), “Mendidik dengan Hati dalam “70 Tahun A.Malik Fadjar” (Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2009), “Mencari Sistem Pendidikan Nasional” dalam Education Change, 60 tahun Yayasan Penabur (PT BPK Gunung Mulia, 2010), “Perjalanan Manusia Pengembara” dalam Pendidikan Nasional: Arah Ke Mana?, 10 Windu Prof.Dr. H.A.R. Tilaar (Penerbit Kompas, 2012). [15]
Rujukan
- ^ "PROFIL TOKOH". Pensilujiantepat's. 2010-05-22. Diakses tanggal 2023-05-09.
- ^ "Darmaningtyas: Saya yang Pertama Gulingkan Jokowi". Republika Online. 2013-01-15. Diakses tanggal 2023-05-09.
- ^ Arohman (2020-08-06). "Pendidikan Tidak Boleh Tercabut dari Kebudayaan". Duta.co Berita Harian Terkini. Diakses tanggal 2023-05-09.
- ^ Nugraha, Yogi Esa Sukma (2022-08-31). "Vokal kritisi RUU Sisdiknas, Ki Darmaningtyas: Saya dititipi pesan oleh Pak Joesoef Daoed - Hops ID". Vokal kritisi RUU Sisdiknas, Ki Darmaningtyas: Saya dititipi pesan oleh Pak Joesoef Daoed - Hops ID. Diakses tanggal 2023-05-09.
- ^ KI DARMANINGTYAS, PAKAR PENDIDIKAN: NADIEM MAKARIM MENTERI PENDIDIKAN TERBURUK YANG PERNAH ADA, diakses tanggal 2023-05-09
- ^ Ki. Darmaningtyas: Sekolah Penggerak: Berkah atau Musibah Bagi Keadilan Pendidikan?Eps.2, diakses tanggal 2023-05-09
- ^ Ki Darmaningtyas: Eksklusivitas Guru Penggerak, Kurang Berkeadilan-Eps.3 @Suyantoid, diakses tanggal 2023-05-09
- ^ Pandangan Tokoh Tokoh Nasional tentang Mendikbud Nadiem Makarim, diakses tanggal 2023-05-09
- ^ Inspirasi Pagi Darmaningtyas - NET5, diakses tanggal 2023-05-09
- ^ Kurikulum Sekolah Penggerak | Ganti Kurikulum Lagi | Opini Kompas Ki Darmaningtyas, diakses tanggal 2023-05-09
- ^ Darmaningtyas: Rekayasa Harus Hindari Stagnasi Kemacetan | AKIM tvOne, diakses tanggal 2023-05-09
- ^ "Darmaningtyas - darmaningtyas@gmail.com - www.indonesiana.id". www.indonesiana.id. Diakses tanggal 2023-05-09.
- ^ News, Tagar (2017-12-23). "Ki Darmaningtyas". TAGAR. Diakses tanggal 2023-05-09.
- ^ "Kenali Lebih Lanjut Tentang INSTRAN (Institut Studi Transportasi)". INSTRAN. Diakses tanggal 2023-05-09.
- ^ a b c "BIODATA DARMANINGTYAS". darmaningtyas.blogspot.com. Diakses tanggal 2023-05-09.
- ^ Media, Kompas Cyber. "Kolom Darmaningtyas". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-05-09.