Danau Assal (bahasa Arab: بحيرة عسلBuḥayrah ʿAsal, secara harfiah berarti "danau madu") adalah sebuah danau kawah yang terletak di Jibuti tengah. Danau ini terletak di ujung barat Teluk Tadjoura. Danau yang terletak sejauh 120 km dari Kota Jibuti ini merupakan danau air asin yang terletak di ketinggian 155 m di bawah permukaan laut di Segitiga Afar, sehingga merupakan titik terendah di Afrika dan titik terendah ketiga di Bumi setelah Danau Galilea dan Laut Mati. Tidak ada air yang mengalir keluar dari danau ini. Tingkat penguapan di danau ini juga tinggi, sehingga kadar salinitas di danau ini sepuluh kali lebih tinggi daripada salinitas di laut, dan danau ini tercatat sebagai danau paling asin di dunia setelah Kolam Don Juan.[1][2][3][4][5] Danau Assal memiliki cadangan garam terbesar di dunia yang dieksplotasi oleh empat perusahaan yang menerima konsesi pada tahun 2002; sebagian besar produksi garam dari danau ini (hampir 80%) dipegang oleh Société d’Exploitation du Lac dan Société d’Exploitation du Salt Investment S.A de Djibouti.[5]
Danau ini merupakan zona yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang No. 45/AN/04/5L dalam Rencana Aksi Lingkungan Nasional 2000. Namun, hukum ini tidak menetapkan batas danau ini. Eksplotasi garam dari danau ini tidak terkendali, sehingga rencana ini menekankan perlunya manajemen eksplotasi sumber daya agar tidak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. Pemerintah Jibuti sendiri telah mengusulkan kepada UNESCO untuk menjadikan Zona Danau Assal sebagai Situs Warisan Dunia.[5][6]