Sebelum demokrasi Athena, para tiran dan arkhon, negara kotaAthena dipimpin oleh raja. Sebagian besar mungkin mitos atau hanya semi-historis. Daftar berikut berisi urutan kronologis gelar Raja Athena (juga ditentukan sebelumnya sebagai raja-raja Attika), sebuah gelar semi-mitologis.
Tradisi Athena awal, diikuti oleh Kronik Paros abad ke-3 SM, menjadikan Kekrops, seorang setengah manusia setengah ular dalam mitos, raja pertama Athena.[3] Tanggal untuk raja-raja berikutnya diduga berabad-abad kemudian, oleh sejarawan Periode Helenistik yang mencoba untuk memundurkan peristiwa dengan merujuk silang sumber-sumber sebelumnya seperti Kronik Paros. Tradisi mengatakan bahwa Raja Menestheus ikut serta dalam Perang Troya.
Daftar berikut mengikuti Kastor dari Rodios (FGrHist 250) abad ke-1 SM, dengan penanggalan Kastor di bawah ini dicantumkan dalam kaidah modern.[4]
Melanthus merupakan raja Pylos trah Neleides di Messenia. Diusir karena invasi Doria dan Heraklidai, dia datang ke Athena di mana Thymoestes menyerahkan mahkota kepadanya. Kodros, raja terakhir, berhasil memukul mundur invasi Doria ke Attika.
Setelah kematian Kodros, putra-putranya, Medon dan Akastos, memerintah sebagai raja, atau menjadi arkhon turun-temurun.[8][9] Pada tahun 753 SM, kearkhonan turun-temurun digantikan oleh sistem non-turun-temurun (lihat pula: Daftar arkhon Athena).
^King of Agea, not Athens; The name of Ogyges is also connected with Attic mythology, for in Attica too an Ogygian flood is mentioned, and he is described as the father of the Attic hero Eleusis (Pausanias, 1.38.7)
^A Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology: Oarses-Zygia. Edited by William Smith. Pg 20
Gantz, Timothy, Early Greek Myth: A Guide to Literary and Artistic Sources, Johns Hopkins University Press, 1996, Two volumes: ISBN978-0801853609 (Vol. 1), ISBN978-0801853623 (Vol. 2).
Harding, Phillip, The Story of Athens: The Fragments of the Local Chronicles of Attika, Routledge, 2007. ISBN9781134304479.