Curug Sanghyang Taraje
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang berada di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.[1] Kata Sanghyang merupakan sebutan kehormatan untuk dewa/raja zaman dulu. Sedangkan Taraje dalam bahasa Sunda berarti tangga sehingga secara umum curug ini berarti tangga yang digunakan oleh dewa-dewa menuju kayangan.[2] Curug Sanghyang Taraje berada di ketinggian 660 mdpl. Ketinggian air terjunnya yaitu 82 meter dengan dua curahan air terjun. Selain memiliki panorama alam yang sangat indah, Curug Sanghyang Taraje juga digunakan warga sebagai sumber irigasi baik untuk pertanian dan perikanan. LegendaPenamaan Curug Sanghyang Taraje berkaitan dengan legenda salah satu anak Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran, yaitu Kian Santang.[3] Kian Santang yang hendak mengambil bintang untuk Dayang Sumbi melewati curug ini. Maka dinamailah curug ini Sanghyang Taraje. Berdasarkan cerita yang beredar di area curug ini, Kian Santang menyimpan salah satu benda berharganya yang dijaga oleh ular yang sangat besar. LokasiCurug Sanghyang Taraje berada di perbatasan Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan dengan Desa Jatiwangi, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut. Umumnya, tempat ini dituju melalui wilayah Kampung Kombongan Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan. Curug Sanghyang Taraje terletak di aliran Sungai Cibatarua yang merupakan salah satu anak Sungai Cikandang. Aliran sungai ini bermuara Samudra Hindia. Curahan Curug Sanghyang Taraje tergolong sangat deras terlebih saat musim penghujan. AksesbilitasUntuk menuju Curug Sanghyang Taraje dari pusat Kabupaten Garut berjarak 45 KM berkendara ke arah barat daya. Rute yang diambil ke arah Kecamatan Cikajang. Di pertigaan sebelum pusat Kecamatan Cikajang, ambil jalur ke sebelah kanan yang menuju ke Kecamatan Bungbulang. Setelah melewati Objek Wisata Curug Orok dilanjutkan masuk ke Kampung Cisandaan, Desa Pananjung, Kecamatan Pamulihan terdapat pertigaan, belok kanan menuju Desa Pakenjeng. Moda transportasi mudah menggunakan kendaraan pribadi. Alternatif lainnya adalah menggunakan angkot jurusan Cikajang-Pananjung, kemudian dilanjut dengan ojek. Referensi
|