Clark Pinnock adalah teolog Kristen, apologis dan penulis.[1][2] Clark Pinnok adalah teolog Kanada yang berbicara mengenai evangelikal.[1] Dalam bukunya yang bejudul A Wideness in God’s Mercy: The Finality of Jesus Christ in a World of Religions, menyatakan pendekatan dinamika karakter.[1] Sebagai teolog evangelikal ia memulai dengan inklusivisme dengan dasar kristologi tetapi kemudian bergeser dengan sudut pandang penumatologikal (mengusulkan sebagai fakta disetiap kontradiksi antara dua orientasi).[1] Tantangan mengenai pluralisme bukan hanya pada agama Kristen saja, agama-agama lain juga memegang masalah.[1] Hal yang membuat pluralisme menjadi tantangan adalah merelatifkan pemikiran pluralis dengan modernitas saat ini yaitu ideologi pluralisme adalah merayakan pilihan dan setiap pilihan mengklaim bahwa yang dipilihnya bukan yang terbaik.[1] Iklim yang terlihat adalah penambahan ironi; mentalitas seorang yang percaya adalah beranggapan bahwa pilihannya benar dan yang lain salah, sedikit yang benar dan yang lainnya salah.[1] Itu tidak dapat ditoleransi.[1] Kehadiran Pinnok dalam teologi evangelikal agama-agama, mengatur dua fondasi parameter.[1] Pertama dasar biblis dan teologi untuk optimisme keselamatan dalam cinta Allah kepada semua ciptaan.[1] Kedua, fondasi yang berfokus pada kristologi.[1] Kebutuhan setiap tokoh evangelikal agama-agama untuk mengambil keunikan Yesus Kristus untuk bantuan tetapi tidak menutup pintu keselamatan dalam besarnya kemanusiaan.[1] Maka dapat dikatakan latar belakang pemikirannya adalah kristosentris.[1]
Referensi
^ abcdefghijklm(Inggris)Veli-Matti Karkkainen. 2003. An Introduction to the Theology of Religions. Illinois: InterVarsity Press. Hal. 269-277.
^(Inggris)Clark H. Pinnock. 1999. Grace Unlimited. Eugene: Wipf and Stock Publishers. Hal. 95-109.