Citra perusahaan merupakan persepsi dari suatu organisasi yang direkam di memori konsumen dan berkerja sebagai filter yang mempengaruhi persepsi terhadap perusahaan. Citra menunjukkan kesan suatu objek terhadap objek lain yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari objek lain yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber tepercaya.[1]
Menurut Bill Canton dalam (S.Soemirat & Adrianto. E 2007) memberikan pengertian citra sebagai kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Dengan terbentuknya citra yang baik dimata pelanggan, hal ini akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan terhadap perushaan tersebut.[1]
Kapferer (1994) menyatakan bahwa konsumen membentuk citra melalui sintesis dari semua sinyal atau asosiasi yang dihasilkan nama merek/perusahaan,simbol visual (bisa logo dan slogan), produk, periklanan, sponsorship, artikel yang kemudian dikembangkan dan diinterpretasikan oleh konsumen.[2]
Penilaian tertentu terhadap citra perusahaan oleh publiknya bisa berbentuk citra baik, sedang dan buruk.
Faktor-faktor yang memengaruhi citra perusahaan.[3]
- Orientasi terhadap manfaat yang telah diberikan atau diterima, dan sebagaimana diinginkan oleh kelompok khalayak sasarannya.
- Manfaat yang ditampilkan melalui kualitas atau kuantitas pelayanan cukup realistis dan mengesankan bagi khalayaknya.
- Citra yang baik tersebut telah dipresentasikan berdasarkan kemampuan perusahaan, kebangggaan, nilai nilai kepercayaan, kejujuran dan mudah dimengerti oleh publik sebagai khalayak sasaran.
- Citra yang baik muncul dari akibat penilaian atau tanggapan publik terhadap berbagai aktivitas, empati, prestasi dan reputasi perusahaan selama melakukan berbagai kegiatannya.
- Citra baik perusahaan lainnya yang dapat timbul dari aspek yang menampilkan keseriusannya dalam tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih peduli pada kelestarian lingkungan hidup, menggunakan teknologi ramah lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
- Citra perusahaan yang baik juga meliputi layanan pengaduan bagi masyarakat, apalagi jika mampu memberikan garansi tanpa merugikan konsumen.
Hubungan Citra Perusahan dengan Citra merek
Konsumen mengorganisasikan berbagai informasi mengenai perusahaan dan pengalaman yang berkait dengan produk perusahaan kedalam citra perusahaan. Dalam penelitian Sallam (2016) terhadap industri ponsel pintar di Arab Saudi menjelaskan bahwa citra perusahaan sangatlah penting dan menjadi faktor penting bagi perusahaan untuk membentuk citra merek [4]
Beberapa perusahaan menghabiskan banyak biaya untuk mengembangkan citra perusahaan di mata masyarakat dengan beberapa alasan, yaitu:
- Citra perusahaan yang positif akan mendorong persepsi positif terhadap produk perusahaan. Terdapat hubungan yang erat antara citra perusahaan dengan citra produk (citra merek). Merek produk sering diasosiasikan dengan perusahaan yang memproduksi produk tersebut.
- Perusahaan berusaha menjaga citra yang telah ada dari berbagai isu-isu umum, yang dapat secara langsung mempengaruhi konsumen.
Referensi
- ^ a b Safitri.S dkk. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan Service Center [Studi Pada Pelanggan Samsung Service Center di Kota Malang].Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 21, Nomor 1, Maret 2016
- ^ Pratama MI. Mengidentifikasi Citra Perusahaan/Organisasi https://www.academia.edu/8564021/Citra_Perusahaan Diakses tgl 6 Agustus 2017
- ^ Nurzalena, (2014) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CITRA PERUSAHAAN PADA MINI MARKET INDOMARET DI KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU MENURUT EKONOMI ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
- ^ Sallam, Methaq (2016-01-29). "The Impact of Brand Image and Corporate Branding on Consumer's Choice: The Role of Brand Equity". International Journal of Marketing Studies (dalam bahasa Inggris). 8 (1): p98. doi:10.5539/ijms.v8n1p98. ISSN 1918-719X.