Cissé Mariam Kaïdama Sidibé
Cissé Mariam Kaïdama Sidibé (4 Januari 1948 – 6 November 2021)[1] adalah Perdana Menteri Mali dari 2011 hingga 2012, menjadi wanita pertama yang menjabat posisi itu dalam sejarah. Ia dilantik melalui dekrit pada 3 April 2011,[2][3] menggantikan Modibo Sidibé. Pada 22 Maret 2012, setelah penangguhan konstitusi dalam kudeta Mali 2012, ia dicopot dari jabatannya dan dilaporkan ditahan oleh pasukan junta militer. Karier awalMariam Kaïdama Sidibé lahir di Timbuktu, Mali pada 4 Januari 1948.[4][5] Sidibé Cissé dididik di sekolah dasar Goundam, dan kemudian menerima baccalauréat pada tahun 1970. Dari sana, ia menerima gelar di bidang Administrasi Sipil dari Sekolah Administrasi Nasional (EDA) Mali di Bamako. Nama keluarganya adalah Sidibé, tetapi kemudian ia membawa nama keluarga suaminya, Cissé.[4][5] Dari 1974 hingga 1989, Sidibé Cissé bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Kementerian Pengawasan untuk Perusahaan dan Masyarakat Nasional (Ministère de Tutelle des Sociétés et Entreprises d'Etat du Mali), menjadi asisten Menteri dari 1987. Selama periode ini, Sidibé Cissé belajar di universitas dan sekolah di berbagai tempat di Afrika Barat, dan pergi lebih jauh ke Perancis, Kanada, Belgia dan Italia.[4][5] Pada masa transisi ke pemerintahan demokratis pada tahun 1991, Sidibé Cissé diangkat sebagai Penasihat Khusus untuk Presiden dan dilantik sebagai Menteri Perencanaan dan Kerjasama Internasional pemerintah transisi (Agustus 1991-Juni) 1992). Dari Mei 1992 hingga Juni 1992, ia juga menjabat sebagai Menteri Pertanian. Sidibé Cissé menjabat dari Agustus 1993 hingga November 2000 sebagai Sekretaris Eksekutif Komite Antarpemerintah untuk Mencegah Penggurunan Sahel (Cilss - Comité Inter-Etats de lutte contre la sécheresse au Sahel) yang berbasis di Ouagadougou.[4][5] Pada Agustus 2001, Sidibé Cissé kembali ditunjuk sebagai Penasihat Khusus untuk Presiden. Dari Maret hingga Juni 2002, Sidibé Cissé kembali ditunjuk untuk menduduki jabatan Menteri, menjadi Menteri Pembangunan Pedesaan. Pada tahun 2003, Sidibé Cissé diangkat sebagai presiden Dewan Administrasi Perusahaan Tembakau Pemerintah Mali, SONTAM (Société nationale des tabacs et allumettes du Mali).[4][5] Perdana MenteriPada 30 Maret 2011, Amadou Toumani Touré mengumumkan bahwa Perdana Menteri Modibo Sidibé mengundurkan diri dan membubarkan pemerintah. Penunjukan Sidibé Cissé sebagai PM diumumkan sebagai "Keputusan No. 2011-173 PRM" di televisi pemerintah pada malam 3 April. Ia adalah Perdana Menteri wanita pertama Mali, dan Perdana Menteri kedua Presiden Amadou Toumani Touré untuk masa jabatan kedua dan terakhir.[6] Media Le Républicain, beropini bahwa pemilihan Sidibe sebagai Perdana Menteri adalah simbol untuk menarik suara pemilih perempuan pada tahun menjelang pemilihan Juni di Mali, dan memungkinkan kesempatan PM sebelumnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Sidibe memuji Presiden atas pengangkatannya di "negara yang masih sangat konservatif". Ketika sebuah RUU Keluarga yang diusulkan pada tahun 2009, yang akan mempromosikan hak-hak perempuan, akhirnya ditarik setelah protes konservatif besar-besaran.[7] LengserPada 22 Maret 2012, sekelompok tentara yang tidak puas dengan manajemen Touré atas pemberontakan Tuareg 2012 merebut kekuasaan dalam kudeta. Amnesty International melaporkan bahwa Sidibé Cissé dan menteri lainnya telah ditahan oleh pasukan junta dan ditahan di sebuah kamp militer di Kati.[8] Peran diplomatikPada 26 Mei 2011, Cissé Mariam Kaïdama Sidibé adalah salah satu pembicara utama pada peluncuran Kemitraan Global UNESCO untuk Pendidikan Anak dan Wanita.[9] Sebagai Perdana Menteri, ia menerima kunjungan kenegaraan, termasuk kunjungan Yang Mulia Pangeran Albert II dari Monako pada Februari 2012.[10] Pada 5 November 2015 ia diangkat sebagai duta besar Otoritas Cekungan Niger (NBA) untuk COP21 di Paris.[11] Kehidupan pribadiSidibé Cissé sudah menikah dan mempunyai empat anak.[4][5] Referensi
|