Children of Cibitung (Anak-anak Cibitung) adalah film dokumenter independen yang menceritakan kehidupan anak-anak di kampung Cibitung, Jawa Barat yang dilanda konflik perebutan lahan antara TNI-AU dengan penduduk asli Kampung Cibitung. Film ini mengambil sudut pandang kehidupan anak-anak di Cibitung dalam konflik yang telah terjadi sejak tahun 2005.
Film ini disutradarai oleh Adhito Harinugroho dan merupakan hasil kerja sama antara Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa Bandung dengan organisasi nirlaba berbasis hak asasi manusia KontraS yang dipersembahkan oleh Sorge Picture.
Latar belakang
Anak–anak Cibitung adalah cerita tentang anak-anak di kampung Cibitung dan inisiatif Sekolah Kita, sebuah sekolah alternatif untuk anak-anak korban sengketa tanah, yang hadir sejak tahun 2012.[1] Warga Kampung Cibitung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terancam kehilangan mata pencaharian sebagai petani. Bertahun-tahun nasib mereka menggantung karena tanah garapan mereka diklaim oleh TNI-AU.[1] Tentara ingin membangun fasilitas water training di sawah tersebut, namun warga menolak.[butuh rujukan] Pada tanggal 22 Januari 2007, terjadi bentrok antara warga dengan TNI AU.[butuh rujukan] Trauma atas peristiwa tersebut tidak hanya berimbas pada orang dewasa namun juga anak-anak.[butuh rujukan]
AURI mengklaim bahwa tanah yang ditempati warga adalah tanah mereka, dan mereka ingin membangun fasilitas water training di tanah warga, yang tadinya adalah sawah-sawah sumber penghasilan warga.[butuh rujukan] Pada tanggal 22 Januari 2007, terjadi bentrokan antara warga dengan AURI.[butuh rujukan][2]
Trauma atas peristiwa itu, tidak hanya dialami oleh orang dewasa, namun dialami juga oleh anak-anak warga Kampung Cibitung.[butuh rujukan] Muncul ketakutan pada anak-anak terhadap AURI maupun simbol-simbol militer lainya, seperti seragam dan suara senjata.[butuh rujukan] Video ini berusaha untuk menangkap ketakutan yang dirasakan anak-anak Kampung Cibitung tersebut, melalui subjek Nia Amelia, seorang anak berumur 10 tahun yang menyaksikan langsung peristiwa 22 Januari 2007 tersebut.
Rujukan
Pranala luar