Chiaroscuro berasal dari kata Italia yang berarti gelap-terang yang bisa juga diartikan menjadi kontras yang sangat kuat antara cahaya dan bayangan di dalam suatu karya seni.
Ciri
Hal yang menjadi ciri khas chiaroscuro adalah pengaplikasian cahaya pada objek lukisan yang memberikan kesan trimatra sangat jelas akibat pengaplikasian highlight dan bayangan. Teknik ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang perspektif, reaksi permukaan benda terhadap pantulan cahaya, dan proses pembentukan bayangan.
Berbeda dengan gambar dari zaman modern, kesan trimatra tidak dihasilkan oleh kontur goresan kuas, tetapi hanya dari gradasi warna terang ke gelap.
Sejarah
Teknik ini mulai diperkenalkan pada abad 15 oleh pelukis Italia dan Flander (Belgia Utara). Tetapi pemanfaatannya secara luas baru terjadi pada abad 16, pada periode Mannerisme dan Barok. Objek yang cenderung berwarna gelap diberikan pencahayaan secara dramatis oleh sumber cahaya dan kadang-kadang tidak terlihat di dalam lukisan itu sendiri. Sebagai contoh pengusung teknik ini adalah Ugo da Carpi (c.1455-c.1523), Giovanni Baglione (1566–1643) and Caravaggio (1573-1610).
Teknik ini kemudian merambah seni cetak pada abad 18, yang sering dipakai dalam karya aquatint, xylograf, dan gambar-gambar dengan tinta china lainnya.
Aplikasi di luar lukisan
Teknik chiaroscuro dalam karya cetak sedikit berbeda dengan teknik camaieuJerman, di mana efek grafis terlihat berbeda jelas dalam pembentukan efek pantulan plastik, dan lebih sering menggunakan medium kertas berwarna.
Di dalam dunia sinema, Sin City adalah contoh film yang mengaplikasikan teknik ini.
Tenebrisme
Salah satu teknik yang berhubungan dekat dengan chiaroscuro adalah tenebrisme. Dalam bahasa Italia, kata tenebroso berarti berpendar (bisa pula diartikan pencahayaan dramatis). Lukisan dengan teknik ini menggunakan kontras yang sangat kasar dalam gradasi gelap ke terang, yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari chiaroscuro. Bedanya, posisi sumber cahaya terlihat jelas di dalam lukisan.