Charlotte dari Savoie (11 November 1441 – 1 November 1483) merupakan seorang ratu Prancis sebagai istri kedua Louis XI. Charlotte menjabat sebagai pemangku takhta selama ketidakhadiran raja pada tahun 1465, dan merupakan anggota dewan kerajaan selama putranya masih bocah pada tahun 1483.
Kehidupan
Charlotte adalah putri Ludovico I, Adipati Savoia dan Anne dari Siprus. kakek dari pihak ibundanya adalah Janus dari Siprus dan Charlotte dari Bourbon. Nenek dari pihak ibundanya, dari siapa mungkin namanya berasal, adalah putri Jean I dari Bourbon, Comte La Marche, dan Catherine dari Vendôme. Charlotte merupakan salah satu dari 19 orang anak, 14 di antaranya selamat sampai dewasa.
Pernikahan
Pada tanggal 11 Maret 1443, ketika Charlotte hanya berusia lebih dari setahun, ia dijodohkan dengan Friedrich dari Sachsen (28 Oktober 1439 - 23 Oktober 1451), putra sulung Friedrich II, Elektor Sachsen. Untuk alasan yang tidak diketahui, pertunangan itu dibatalkan. Kurang dari delapan tahun kemudian pada tanggal 14 Februari 1451, Charlotte menikah dengan Louis, Dauphin Prancis (calon Louis XI), putra sulung Charles VII dari Prancis dan Marie dari Anjou. Sang mempelai wanita berusia sembilan tahun dan mempelai prianya berusia dua puluh tujuh tahun. Pernikahan dilaksanakan tanpa persetujuan dari raja Prancis, ini merupakan pernikahan kedua Louis; istri pertamanya, Marguerite dari Skotlandia, meninggal tanpa keturunan pada tahun 1445. Setelah pernikahannya, Charlotte menjadi Dauphine Prancis.
Louis dilaporkan menyia-nyiakannya. Ketika berita atas suksesi takhta Prancis terdengar oleh pasangan tersebut di istana Bourgogne, Louis segera mengabaikan Charlotte di Bourgogne untuk mengamankan warisannya, dan meninggalkan istrinya yang bergantung pada Isabelle dari Bourbon untuk meminjam kereta dan rombongan yang diperlukan untuk melakukan perjalanan ke Prancis dan bergabung dengan suaminya.
Ratu
Pada tanggal 22 Juli 1461, Charlotte menjadi Ratu Prancis. Pada tahun berikutnya, Charlotte sakit parah dan sekarat pada bulan Agustus tahun 1462. Meskipun ia pulih, kesehatannya melemah.
Louis XI tetap tidak jauh dari representasi kehidupan istana. Ia menyimpan Charlotte dan rumah tangganya terpencil di Château Amboise, dimana ia menghabiskan hari-harinya dengan saudari-saudarinya dan pelayan-pelayannya, mengawasi pendidikan anak-anaknya (putranya dididik oleh raja), bermain catur dan kelereng, mendengarkannya memainkan kecapi, menjahit dan memenuhi kewajiban agama.
Pada kesempatan langka ia diminta untuk memenuhi tugas-tugas seremonial sebagai ratu seperti menyambut tamu-tamu asing, misalnya pada tahun 1470, ketika raja mengundang Earl Warwick dan Adipati Clarence dari Inggris ke Amboise untuk mengunjunginya.
Charlotte tertarik pada sastra dan dipuji karena gaya dan keunggulan perpustakaan pribadinya. Ia meninggalkan koleksi sekitar seratus naskah, yang menjadi awal dari Bibliothèque nationale Prancis.
Charlotte dianggap sebagai seorang wanita yang berbudi luhur. Kontemporer mencatat bahwa "ia adalah seorang Putri yang sangat baik di dalam hal lainnya, ia bukan wanita dimana seorang pria dapat mengambil kesenangan besar"; Namun, setelah kelahiran anak terakhirnya pada tahun 1472, Louis bersumpah bahwa ia akan selalu setia kepadanya, dan menurut penulis sejarah Phillip de Commynes, Louis menyimpan sumpah ini.
Charlotte menjabat sebagai pemangku takhta pada bulan September 1465.
Ibu suri
Charlotte menjadi janda pada tahun 1483, ketika Louis XI digantikan oleh putra mereka, Charles VI, yang masih di bawah umur.
Louis XI tidak menjadikan Charlotte sebagai pemangku takhta jika putranya harus menggantikannya saat ia masih bocah, ia memang tidak secara resmi menunjuk seorang pemangku takhta, tetapi ia meninggalkan petunjuk untuk dewan kerajaan untuk memerintah selama minoritas putranya, di mana Charlotte, bersama Adipati Jean de Bourbon II dan kedua menantunya, Louis d'Orleans (yang menikah dengan putri mereka Jeanne) dan Pierre II, Adipati Bourbon (yang menikah dengan putri Anne), dijadikan anggota. Praktiknya, putri Anne mengendalikan Prancis sebagai pemangku takhta selama Charles masih di bawah umur.
Charlotte meninggal pada tanggal 1 November 1483 di Amboise, hanya beberapa bulan setelah suaminya meninggal. Ia dimakamkan bersama dengannya di Basilika Notre-Dame de Cléry, Cléry-Saint-André (Loiret) di wilayah Orléans.
Keturunan
Charlotte menjadi ibu dari delapan orang anak, tetapi hanya tiga bayi yang selamat sampai dewasa. Mereka adalah Charles VIII, yang menjadi raja Prancis, Anne, yang bertindak sebagai pemangku takhta Prancis untuk Charles, dan Jeanne, yang menjadi ratu Prancis sebagai istri Louis XII.
- Louis (1458-1460)
- Joachim (1459)
- Louise (1460)
- Anne (3 April 1461 – 14 september 1522), Adipati Bourbon, Vicomtesse Thouars (1468-1473), pemangku takhta Prancis (1483-1491); menikah dengan Pierre II, Adipati Bourbon, dengan siapa ia memiliki seorang putri, Suzanne, Adipati Bourbon.
- Jeanne (23 April 1464 – 4 Februari 1505), Ratu Prancis (singkat) sebagai istri pertama Louis XII
- François (1466)
- Charles VIII (30 Juni 1470 – 7 April 1498), menikah dengan Anna dari Bretagne; meninggal tanpa keturunan.
- François (1472-1473)
Setelah kematian putrinya, Anne, garis keturunan Charlotte menjadi punah; cucunya, Suzanne meninggal pada tahun 1521 tanpa keturunan.
Silsilah
Silsilah Charlotte dari Savoie
|
|
Referensi
- Pauline Matarasso, “Queen’s Mate: Three women of power in France on the eve of the Renaissance”
- John Seargeant Cyprian Bridge, “A History of France from the Death of Louis XI”
- Paul Murray Kendall, “The Universal Spider: Louis XI”