Cetak tunggal adalah teknik cetak yang hanya bisa menghasilkan satu kali cetakan gambar saja (tidak bisa diulangi), berlainan dengan teknik cetak lain yang bisa menghasilkan karya yang sama berulang-ulang.[1] Cetak tunggal dilakukan dengan cara menekan kertas pada sebuah desain/gambar, kemudian mengangkatnya. Tekstur gambar yang tercipta dari penggunaan cetak tunggal cukup khas jika dibandingkan dengan gambar atau lukisan biasa. Permukaan yang bisa digunakan untuk cetak tunggal di antaranya kaca, formika, atau lempengan logam.[2]
Catatan kaki
- ^ Pend Seni Rupa SMP 1 (K-04). Grasindo. ISBN 978-979-732-431-5.
- ^ Robins, Deri (2007). Membuat stensil dan cetak. Tiga Serangkai. ISBN 978-979-3306-77-3.