Calcio Fiorentino atau calcio storico (dalam bahasa Italia) yang berarti sepakbola kuno atau sepak bola zaman dulu, adalah perayaan yang menggabungkan sepak bola, rugby, dan perkelahian. Acara ini rutin diadakan di Italia. Permainan ini berkembang pertama kali pada abad ke-16 di Italia. Meskipun dulu dipraktikkan secara luas, tetapi diperkirakan awalnya bermula di Piazza Santa Croce, Firenze. Sehingga berkembanglah nama giuoco del calcio fiorentino atau secara harfiah berarti sepak bola dari Florentina atau hanya calcio saja. Nama calcio kemudian diterima sebagai bagian nama asosiasi sepak bola di Italia. Namun meskipun namanya calcio, saat dimainkan bola lebih banyak dipegang saat berlari. Permainan ini diperkirakan berasal dari olahraga Romawi, harpastum.[1]
Karena faktor kekerasan, pada masa lalu olahraga ini sering menimbulkan korban cedera atau kematian. Namun kematian sudah tidak ditemukan lagi dalam calcio storico masa kini.[2]
Masa lalu
Calcio diselenggarakan untuk aristokrat kaya yang memainkannya tiap malam di antara Epiphany dan Lens. Bahkan Paus seperti Klemensius VII, Leo XI, dan Urbanus VIII memainkannya di Kota Vatikan.
Variasi calcio fiorentio juga bisa ditemukan pada abad XV. Contohnya di Sungai Arno pada tahun 1490, dalam cuaca sangat dingin hingga sungai pun membeku. Pada 17 Februari 1530, bahkan permainan ini diselenggarakan saat kota Florence dikepung oleh Charles V. Raja Henry III juga pernah mendatangi pertempuran jembatan atas undangan sebagai sambutan di Venisia. Ia sampai berkomentar "Terlalu keras untuk disebut permainan, terlalu lunak untuk disebut perang sungguhan".
Permainan ini bisa menjadi ganas begitu kedua tim berebut gol.
Masa modern
Minat kepada calcio mulai berkurang pada abad 17, namun pada tahun 1930 dihidupkan kembali oleh Kerajaan Italia di bawah Mussolini. Permainan ini diadakan di jalanan dan lapangan dengan menggunakan bola buatan sendiri dari pakaian atau kulit binatang. Kini, tiga pertandingan diadakan tiap tahun di Piazza Sanfa Croce di Florence pada minggu ketiga Juni. Satu tim dari tiap quartire di kota yaitu:
Santa Croce / Azzuri (biru)
Santa Maria Novella / Rossi (merah)
Santo Spirito / Bianchi (putih)
San Giovanni / Verdi (hijau)
Setelah bermain satu sama lain dalam dua pertandingan pembuka, pemenangnya berhadapan di final pada 24 Juni, yang dikenal debgan nama Hari San Giovanni, Santo patron dari Florence.
Selama beberapa dekade, pertandingan yang kejam menghasilkan cedera parah, bahkan kematian. Bahkan dalan untuk membuat makin seru dan menghasilkan pemenang yang bisa dipertaruhkan, banteng diikutserakan dalam permainan.
Permainan modern banyak terpengaruh calcio masa lalu. Mulai dari menanduk, meninju, menyikut, bahkan sampai mencekik. Hanya saja karena banyak menyebabkan cedera fatal, Meninju dari belakang dan menendang kepala sudah dilarang. Mengeroyok juga tidak diperbolehkan. Pelanggaran bisa menyebabkan diusir dari pertandingan.
Peraturan
Pertandingan berlangsung 50 menit dan dimainkan di lapangan pasir, sekitar 80x40 meter. Garis putih membelah lapangan menjadi dua dan ada gawang di ujung lapangan.
Setiap tim terdiri dari 27 orang, dengan tidak ada pemain cadangan. Kiper 4 orang, Fullback 3 orang, 5 Halfback, dan 15 Penyerang. Kapten dan Standard Bearer's Tent biasanyabduduk di tengah net gawang. Mereka tidak aktif bermain, hanya mengatur timnya dan kadang berlaku seperti wasit, biasanya untuk meredakan perkelahian.
Wasit dan enam hakim garis mengatur pertandingan bersama Judge Commisioner, yang tetap berada di luar lapangan. Wasit, di atas segalanya, adalah master lapangan, dan bertanggubg jawab agar pertandingan berjalan lancar. Ia hanya mendatangi lapangan untuk mengatur disiplin dan mengembalikan permainan jika perkelahian terjadi.
Pertandingan diawali dengan letusan meriam kecil. Permainan dimulai jika Pallaio melempar dan menendang bola dari garis tengah, kemudian saat peluit dibunyikan 15 penyerang mulai berkelahi dengan pukulan, tendangan, dorongan, tackling, dan bergulat satu dengan yang lainnya untuk membuat lelah lawan. Begitu banyak lawan dilumpuhkan, barulah bola digiring ke gawang lawan.
Gol disebut caccia. Dan bila bola melayang di atas jaring gawang, maka lawan mendapat setengah caccia. Permainan berlangsung 50 menit dan yang terbanyak mendapat caccia menang. Pemenang mendapat mendapat Chianina, sejenis kerbau. Namun pada masa kini hadiahnya lebih banyak makan bersama.
Bacaan lanjut
Giovanni de' Bardi conte di Vernio (1534-1612), Discorso sopra il giuoco del calcio fiorentino del Puro Accademico Alterato, Firenze, Giunti, 1580 (altre edd.: Giunti 1615; All'insegna della Stella 1673 [all'interno di Capponi 1673]; Stamperia di S.A.S.alla Condotta, 1688 [all'interno di Bini 1688] e Livorno per Marco Coltellini 1766 [all'interno di Aubert 1766])
Descrizione delle pompe e delle feste fatte nella venuta alla città di Firenze del serenissimo don Vincenzo Gonzaga prìncipe di Mantova e del Monferrato per la serenissima donna Leonora de Medici principessa di Toscana sua consorte, In Firenze per Bartolommeo Sermartelli, 1584.
Cammillo Guidi, Relazione delle feste fatte in Fiorenza sopra il ghiaccio del fiume d'Arno l'utimo (sic) dì di dicembre MDCIV, Firenze, Guiducci/Sermartelli, 1604 (rist. Firenze, Righi, 1885).
Contoh video
Youtube memberikan beberapa contoh pertandingan brutal di Calcio Fiorentino: