Cacing sonari
|
Klasifikasi ilmiah
|
Domain:
|
|
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Subkelas:
|
|
Ordo:
|
|
Subordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
Metaphire sonica
|
Sinonim[1][2]
|
- Perichaeta musica
- Pheretima musica
|
Metaphire musica atau cacing sonari adalah spesies cacing oligochaeta dari famili Megascolecidae. Cacing ini ditemukan di Pulau Jawa dan panjangnya mencapai 57 cm. Dinamakan demikian karena bulunya menghasilkan suara yang mencolok dan melengking di malam hari.
Karakteristik
Tubuhnya yang berbentuk silinder dan memanjang memiliki panjang sekitar 57 cm dan lingkaran berdiameter 4,8 cm tepat di belakang clitellata, dengan cacing dewasa memiliki sekitar 166 segmen berbentuk cincin. Kulitnya berwarna biru keabu-abuan sampai berwarna timah pada bagian atas, bagian bawah lebih pucat dan kemerahan, clitellata berwarna kecoklatan, bukaan seksual dan mulut berwarna kekuningan. Clitellata annular mencakup tiga segmen dari segmen ke-14 hingga ke-16. Dari alur antara ruas ke-12 dan ke-13, terdapat pori punggung di tepi posterior tiap alur hingga ke alur kedua dari belakang. Bentuk kepalanya berupa perpanjangan prostomium (lobus kepala) yang meluas hampir seluruh peristomium ke segmen berikut. Sebuah cincin dengan hingga 100 bulu melingkari setiap segmen, kecuali pada clitellata.
Pada segmen ke-26 terdapat hingga enam kantung buta usus di kedua sisi usus, yang paling atas adalah yang terpanjang.
Pada bagian ventral terdapat satu lubang kelamin betina berukuran kecil pada ruas ke-14 dan sepasang lubang kelamin jantan berbentuk celah besar pada ruas ke-18. Cacing ini mempunyai dua pasang testis yang terletak pada ruas ke-11 dan ke-12, di dalamnya konduktor sperma dimulai dengan dua pasang corong dan mengarah ke lubang testis, di mana dua kelenjar prostat besar yang terdiri dari banyak lobus juga terbuka. Ovarium yang berbentuk bundel bergantung berpasangan di segmen ke-14 di sisi posterior septum ke-13. Terdapat dua pasang spermateka yang terdiri dari ampula besar berbentuk buah pir dan tabung panjang berliku, yang terbuka ke luar pada lipatan antara segmen ke-7 dan ke-8 serta segmen ke-8 dan ke-9.
Persebaran, Habitat, dan cara hidup
Cacing ini berasal dari hutan pegunungan di Pulau Jawa dan Pulau Flores, Indonesia. Disana ia hidup di tanah hutan yang kaya humus, yang mana ia dapat menggali beberapa meter ke dalam tanah dalam sistem terowongan, dan memakan serasah daun di lantai hutan. Cacing ini dicirikan oleh jumlah reproduksi yang rendah.[3] Di sisi lain juga sering terlihat memanjat pohon dan paku Asplenium spp. yang tumbuh di sana untuk mendapatkan air atau tanpa alasan yang jelas..[4]
Cacing ini dikenal di Jawa karena menghasilkan suara yang melengking dan terputus-putus di malam hari dengan menggosokkan bulunya ke substrat yang keras.[5] Dari sinilah nama spesiesnya (Metaphire musica) dan nama "cacing sonari" berasal.
Kerabatnya yakni Metaphire longa yang berasal dari Pulau Jawa bagian barat dan Sumatera adalah spesies yang sangat mirip, terkadang disebut sebagai "cacing sonari" juga.[4]
Pemanfaatan oleh Manusia
Cacing ini digunakan dalam pengobatan tradisional, terutama sebagai obat demam. Cacing tanah raksasa kini dipandang sebagai potensi ancaman terhadap spesies lain. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai kemungkinan perkembangbiakan cacing ini.[4]
Pranala Luar
Referensi
- ^ Metaphire musica (Horst, 1883). DriloBASE TAXO, diakses pada 1 Desember 2018.
- ^ Kesalahan: You must specify the
id
when using {{ITIS}}.
- ^ Bintoro Gunadi: The Status of Vermicomposting in Indonesia. In: Clive A. Edwards, Norman Q. Arancon, Rhonda L. Sherman (Hrsg.): Vermiculture Technology: Earthworms, Organic Wastes, and Environmental Management. CRC Press, Boca Raton 2010. S. 481–496, hier S. 484.
- ^ a b c Sri Handayani (Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung): Cacing Sonari (Metaphire musica): Informasi Jenis dan Potensi Pemanfaatannya [Metaphire musica: Informationen zu Arten und Möglichkeiten der Nutzung]. Warta Kita 11 (1), Media Komunikasi dan Informasi Pusat Penelitian Biologi-LIPI (Januar–März 2018), S. 24 f.
- ^ William Randolph Walton: Earthworms as pests and otherwise. Farmers’ Bulletin 1569, U.S. Department of Agriculture, 1928. S. 3.